Utusan Amerika Tiba di Israel untuk Memantau Persiapan Pencaplokan Tepi Barat

Untuk memantau persiapan agenda pencaplokan Israel terhadap wilayah Tepi Barat, Amerika Serikat telah mengirimkan utusannya ke Tel Aviv. Hal itu menjadi bukti kuat dukungan Amerika atas kebijakan Israel yang padahal dianggap ilegal oleh PBB.

BY Edited Sat,27 Jun 2020,12:04 PM

Tel Aviv, SPNA - Avi Berkowitz, Utusan Presiden Amerika, Donald Trump, Jumat (26/06), tiba di Israel beberapa hari menjelang pencaplokan Israel tehadap Tepi Barat, yang kabarnya akan belangsung pada awal Juli mendatang.

"Saya bahagi bisa berada di Israel." Tulis Berkowitz di akun Twitternya.

Ikut hadir bersamanya Anggota Dewan yang bertugas membuat peta Israel- Amerika, Scott Faith, seperti dilasir media Israel, Israel Hayom.

Media menjelaskan bahwa kedatangan mereka menjadi bukti besar bahwa Amerika ingin menepati janjinya kepada Netanyahu untuk melakukan pencaplokan di Tepi Barat.  Mereka dijadwalkan untuk langsung bertemu dengan PM Israel Benjamin Netanyahu, dan Benny Gantz untuk membicarakan beberapa hal penting.

Rencana Israel untuk mencaplok Israel dipercaya akan memperparah kembali konflik yang ada di Timur Tengah. Dewan Keamanan PBB telah memperingatkan Israel untuk tidak melakukan langkah ilegalnya tersebut.

Berikut delapan fakta rencana pencaplokan Israel:

1. Israel berusaha menguasai 30 persen wilayah Tepi Barat

2. Pencaplokan tersebut merupakan salah satu misi dari agenda Amerika The Deal of The Century yang diumumkan pada tanggal 28 Januari 2020.

3. Pencaplokan akan berlangsung pada Juli mendatang

4. Wilayah yang akan dicaplok meliputi lembah Jordan dan semua wilayah tempat berdiri permukiman ilegal Yahudi di  Tepi Barat

5. Lembah Jordan merupakan seperempat dari wilayah Tepi Barat

6. 50 persen lahan pertanian Tepi Barat terletak di wilayah tersebut dan menghasilakn 60 persen sayur-sayuran Palestina.

7. Sumber air bersih terbesar Tepi Barat juga terletak di Lembah Jordan.

8. Kebijakan tersebut mendapatkan penentangan keras dari warga Palestina.

(T.HN/S: Arabic. Sputniknews)

leave a reply
Posting terakhir