Al-Quds, SPNA - Polisi pendudukan Israel, Selasa dini hari (22/09/2020), mencegah jamaah Muslim Yerusalem dari luar Kota Tua untuk melakukan sholat subuh di Masjid Aqsa.
"Sebagai bagian dari eskalasi yang sedang berlangsung terhadap Masjid Aqsa dan orang-orang Yerusalem, pasukan pendudukan melarang jamaah memasuki Kota Tua dan Masjid," kata sumber lokal.
Sumber tersebut menunjukkan bahwa pasukan polisi mengintensifkan kehadiran mereka di sekitar pintu masuk menuju Kota Tua dan Masjid Al-Aqsa dan hanya mengizinkan orang-orang Yerusalem dari Kota Tua untuk memasuki Masjid.
Dalam hal ini, anggota parlemen Palestina Ayman Daraghmeh telah memperingatkan bahwa negara pendudukan Israel dan militernya mengambil keuntungan dari kemunduran Arab dan keheningan Palestina untuk mencapai tujuan mereka yaitu melarang Muslim pergi ke Masjid Al-Aqsa.
Dia menekankan perlunya mengintensifkan kehadiran jamaah Muslim dan melaksanakan proyek di Masjid Al-Aqsa untuk melindunginya dari skema Israel.
Sebelumnya, pada hari Senin pagi (21/09/2020), puluham pemukim ekstremis menyerbu Masjid Al-Aqsa dari Gerbang Magharaba di tengah meningkatnya seruan ekstremis untuk melakukan penggerebekan skala besar ke masjid selama liburan Yahudi mendatang.
olisi dan unit khusus mereka telah dikerahkan dalam jumlah besar sejak pagi hari di Masjid Al-Aqsa dan di gerbangnya untuk memberikan perlindungan penuh atas serbuan para pemukim.
Departemen Wakaf Islam di Yerusalem yang diduduki melaporkan bahwa 32 pemukim menyerbu Masjid Al-Aqsa pada Senin pagi hari dan berkeliaran di halamannya di tengah upaya untuk melakukan ritual Talmud di masjid dan di sisi timurnya.
Sementara itu, polisi Israel terus memberlakukan pembatasan masuknya warga Palestina ke Al-Aqsa, serta menindak para penjaga masjid dan pegawai wakaf.
(T.RA/S: Palinfo)
