Konflik Antara Erdogan dan Macron

“Ada masalah dengan Macron yang membawa-bawa Islam dan muslim? Dia membutuhkan pengobatan mental," kata Erdogan, sambil menambahkan bahwa Macron tidak akan memenangkan apa pun.

BY Edited Mon,26 Oct 2020,11:15 AM

Paris, SPNA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, menyerang politisi Eropa pada Minggu (25/10), setelah kampanye Prancis yang dianggap menghina Nabi Muhammad, yang dipimpin oleh Presiden Prancis Manuel Macron.

Konflik antara Erdogan dan pejabat Eropa meningkat atas sikap dan pernyataan baru-baru ini dari Prancis dan sikap Presiden Manuel Macron.

Komisaris Keamanan dan Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Josep Borrell, menyebutkan, “Pernyataan sikap Presiden Erdogan terhadap Presiden Prancis Emmanuel Macron tidak dapat diterima”.

Josep Borrel menyeru kepada Turki untuk menghentikan apa yang digambarkan sebagai sikap konfrontasi yang berbahaya. Sedangkan Erdogan menanggapi pernyataan Borrell dengan meminta Emmanuel Macron untuk memeriksa kesehatan mentalnya karena sikapnya terhadap muslim. Erdogan menyuruhnya berpikir dengan benar, “Berpikirlah dengan sehat. Lihat dirimu, ke mana tujuan omonganmu".

Erdogan mengirim pesan kepada politisi Eropa, dengan menyebut "Kalian punya telinga yang tidak dipakai untuk mendengar. Kalian punya punya mata, tapi tidak digunakan untuk melihat. Mulut Kalian yang tidak mengatakan kebenaran.”

“Fasisme dan nazisme tidak ada dalam sejarah kami, sedangkan Kalian mendukung Nazi dan fasis,” tambah Erdogan.

Selama konferensi Partai Keadilan dan Pembangunan (AKP), Erdogan bertanya dalam pidatonya tentang hal yang bisa dilontarkan kepada kepala negara yang tidak memahami kebebasan berkeyakinan dan memperlakukan jutaan pengikut dari agama yang berbeda (muslim) di negaranya dengan cara seperti ini.

“Ada masalah apa dengan Macron yang membawa-bawa Islam dan muslim? Dia membutuhkan pengobatan mental," kata Erdogan, sambil menambahkan bahwa Macron tidak akan memenangkan apa pun.

Prancis merespon dengan memanggil duta besarnya di Ankara untuk konsultasi dan akan bertemu dengan Macron. Sementara itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu, mengatakan bahwa kaum rasis Eropa menunjukkan rasisme mereka ketika dihadapkan pada kebenaran dan mereka mencoba untuk mendapatkan poin melalui anti-Islam dan xenophobia.

Cavusoglu menambahkan bahwa sudah waktunya bagi Eropa untuk menghentikan para politisi perusuh yang berpikiran fasis.

(T.NA/S: Paltoday)

leave a reply
Posting terakhir

Macron dan As-Sisi bahas hubungan bilateral di Kairo

Presiden Perancis Emmanuel Macron bertemu dengan Presiden Mesir Abdul Fattah As-Sisi di Kairo dalam rangka membahas pengembangan hubungan bilateral kedua negara. Kedua kepala negara tersebut menandatangani sejumlah kerja sama yang berharga ratusan juta UERO.