Forum Solidaritas Palestina di Inggris Menggelar Acara Virtual untuk Mendukung Warga Sheikh Jarrah, Yerusalem

Dalam acara tersebut, ketua Forum Palestina di Inggria, Dr Hafez Al-Karmi, menegaskan kembali bahwa Yerusalem telah menderita selama lebih dari seratus tahun sejak pendudukan Inggris dan Zionis.

BY Edited Sun,21 Mar 2021,12:55 AM

London, SPNA - Pada 19 Maret 2021, Forum Palestina di Inggris menyelenggarakan acara virtual sebagai bentuk solidaritas terhadap orang-orang Palestina di lingkungan Sheikh Jarrah Yerusalem, sekaligus memperingati Isra dan Mi’raj.

Ketua Forum Palestina di Inggria, Dr Hafez Al-Karmi, menegaskan kembali bahwa Yerusalem telah menderita selama lebih dari seratus tahun sejak pendudukan Inggris dan Zionis. Pendudukan, sekali lagi, mencoba memkasa Yerusalem untuk bertekuk lutut, namun ia tetap berdiri dengan bangga, melawan fasisme pendudukan, ketidakadilan dan agresi.

Agresi terbaru di lingkungan Sheikh Jarrah adalah upaya pendudukan untuk memindahkan secara paksa penduduknya dari rumah mereka dan Yahudisasi terhadap apa-apa yang tersisa di fitur budaya lingkungan Palestina.

Bebrapa penduduk lokal Palestina menerima gugatan, yang secara luas dipandang sebagai bagian dari langkah terorganisir yang dirancang untuk merampas mereka dan membangun permukiman Israel di Sheikh Jarrah sebagai gantinya.

Beberap keluarga, yang telah menempati rumah mereka hamper 70 tahun, diberi waktu hingga awal Mei tahun ini untuk mengungsi –yang bertentangan dengan keinginan mereka, demi kepentingan para pemukim.

Jurnalis Jamal Ahmed berbicara dalam acara virtual tersebut, kembali mengenang sejarah lingkungan dan keberadaan masyarakat di lingkungan tersebut.

Acara ini juga dihadiri oleh seniman ternama Zaki Al-Asali asal Suriah, Abdel-Rahman Bou Habila dari Aljazair dan Ghassan Abu Khadra, sementara Al-Asali melantunkan syair asli puisi.

Dr Al-Karmi menyimpulkan dengan menambahkan bahwa orang-orang Sheikh Jarrah sedang menunggu tanggapan dari otoritas Yordania untuk memberikan dokumen yang mengonfirmasi kepemilikan rumah mereka, yang memungkinkan banyak keluarga melanjutkan perjuangan mereka melawan tuntutan hukum pendudukan.

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir