Hambat Rekonstruksi Gaza, Ikatan Ulama Palestina Kecam Blokade Israel

Pintu gerbang perbatasan Gaza yang belum kunjung dibuka oleh Israel sejak agresi Mei lalu, membuat ulama Palestina bersuara. Ikatan Ulama Palestina dalam konferensi pers meminta Mesir, Qatar dan ulama internasional untuk memberi tekanan kepada pihak Israel.

BY Edited Tue,06 Jul 2021,01:03 PM

Gaza, SPNA - Ikatan Ulama Gaza menyampaikan kecaman kepada Israel atas blokade yang telah menghambat proses rekonstruksi Gaza pasca perang. Hal itu disampaikan dalam sebuah pertemuan pers pada Minggu (04/07/2021) pagi kemarin, di reruntuhan gedung Burj Jalak, Gaza, yang hancur saat gempuran Israel dua bulan lalu berlangsung.

Dr. Syekh Nasim Yasin, Ketua Ikatan Ulama Palestina, dalam konferensi menuntut Israel untuk segera membuka pintu perbatasan agar proses rekonstruksi Gaza dapat segera berjalan. Ia mengatakan bahwa rekonstruksi tersebut merupakan hak yang tidak boleh diganggu gugat oleh Israel.

Ia juga meminta Mesir dan Qatar untuk terus menekan Israel. Erdogan juga diharapkan dapat turun tangan menghentikan blokade Israel.

Selain itu, Syekh Nasim, meminta ulama Islam di dunia untuk melaksanakan tugasnya menjelaskan hukum agama tentang apa yang terjadi di Palestina. Termasuk hak warga Palestina untuk membela tanah milik mereka dan legalnya usaha memperjuangkan kemerdekaan.

Sedangkan Anggota Dewan Legislatif Palestina, Musyir Al-Mishriy, mengatakan kezaliman Israel terhadap warga Palestina masih terus berlangsung. Khususnya mereka yang berada di Gaza akibat blokade yang telah berlangsung belasan tahun.

Perlu diketahui, sejak bentrokan bersenjata antara pejuang Gaza dan militer Israel pada pertengahan Mei lalu, Israel masih terus mengunci gerbang perbatasan Gaza. Hal itu mengakibatkan pengiriman bantuan internasional dan proses rekonstruksi Gaza terkendala.

(T.HN/SPNA/Nuruddin Jamal Al-Harrazin)

leave a reply
Posting terakhir

Ikatan ulama Palestina ajak negara Islam selamatkan Masjid Al-Aqsa

Ulama Palestina menyerukan umat Islam dari berbagai belahan dunia agar bergerak memberikan dukungan untuk menyelamatkan Masjid Al-Aqsa dari penistaan. Kejahatan terakhir yang dilakukan Israel di Al-Aqsa adalah pengusiran terhadap salah satu khatib yang dianggap memprovokasi warga.