Komite Narapidana Palestina Ungkap Pelarian “Kammaji dan “Infaat”

Pengacara Komite Narapidana Palestina, Munzeer Abu Ahmed, yang mengunjungi dua narapidana sebelum mereka dibawa ke pengadilan pendudukan Israel, mengatakan bahwa Ayham Kammaji menjadi sasaran kekerasan dan penyiksaan selama proses penangkapannya kembali dari Kamp Jenin.

BY Edited Tue,21 Sep 2021,10:32 AM

Jenin, SPNA – Komite Tahanan dan Mantan Narapidana Palestina, pada Minggu malam (19/09/2021), mengungkapkan rincian terkait perjalanan dua narapidana Ayham Nayef Kammaji dan Mujahid Yaqoub Infaat, setelah melarikan diri Penjara Gilboa dan ditangkap kembali di Kamp Jenin.

Pengacara Komite Narapidana Palestina, Munzeer Abu Ahmed, yang mengunjungi dua narapidana sebelum mereka dibawa ke pengadilan pendudukan Israel, mengatakan bahwa Ayham Kammaji menjadi sasaran kekerasan dan penyiksaan selama proses penangkapannya kembali dari Kamp Jenin.

Abu Ahmed menyatakan bahwa Ayham saat ini dalam keadaan sehat, dan sejak hari ketiga pelariannya berada di kamp Jenin, ia bertemu Yaqoub Infaat enam hari setelah tanggal mereka melarikan diri Penjara Gilboa di utara Palestina.

Mengutip pernyataan dua narapidana Palestina tersebut, Abu Ahmed mengatakan bahwa mereka ditembak dua kali pada saat melarikan diri, di mana Kammji ditembak di daerah Afula dan di sekitar celah tembok dekat daerah Salem.

Penjara Gilboa, tempat para tahanan berhasil melarikan diri dianggap sangat aman dan memiliki sistem keamanan yang ketat. Penjara ini dibangun pada tahun 2004, tempat para narapidana dengan status “sangat berbahaya” bagi eksistensi pendudukan Israel dikurung.

Penangkapan Kammaji dan Infaat terjadi setelah 13 kali operasi penggerebekan dan penggeledahan yang dilakukan di wilayah Tepi Barat utara untuk mencari dua narapidana. Pasukan pendudukan Israel mendirikan pos pemeriksaan militer dan meluncurkan operasi penyisiran di wilayah Jenin secara terpisah untuk mencari Kammaji dan Infaat.

Sejak melarikan diri dari penjara Gilboa, pasukan pendudukan Israel telah mengirim ribuan anggota dinas keamanan, unit pasukan khusus, dan tim pelacak. Mereka juga menggunakan drone dan berbagai teknologi canggih untuk melacak para narapidana yang melarikan diri.

Polisi pendudukan Israel menyebutkan bahwa bahwa biaya pencarian keenam tahanan yang melarikan diri merupakan yang tertinggi dalam sejarah Israel, di mana angkanya melebihi 30 juta dolar Amerika, dengan biaya harian proses pencarian berkisar antara 3 sampai 6 juta dolar.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir

Begini Detail Pelarian Narapida Palestina dari Penjara Israel

Penjara Gilboa, tempat para tahanan berhasil melarikan diri dianggap sangat aman dan memiliki sistem keamanan yang ketat. Penjara ini dibangun pada tahun 2004, tempat para narapidana dengan status “sangat berbahaya” bagi eksistensi pendudukan Israel dikurung.