Tel Aviv, SPNA - Di depan Kanselir Jerman, Angela Merkel, Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, menegaskan penolakan terhadap opini berdirinya Negara Palestina. Mengusahakan kemerdekaan Palestina menurutnya merupakan mengupayakan berdirinya sebuah negara teroris.
Pernyataan tersebut disampaikan dalam konferensi pers setelah pertemuannya dengan Merkel.
"Kami tidak mengabaikan Palestina, mereka adalah tetangga kami yang tidak akan kemana-mana, begitu juga kami," ucapnya.
"Berdirinya negara Palestina berarti tumbuhnya sebuah negara teroris yang berada "tujuh menit" dari rumah saya." Tambahnya mengisyaratkan ketidaksetujuan akan opini pengakuan terhadap kemerdekaan Palestina.
Bennett mengatakan bahwa dirinya adalah sosok yang sangat pragmatis. "Pemerintahan saya telah mengambil serangkaian langkah di lapangan untuk membuat segalanya lebih mudah bagi semua orang, baik orang Yahudi atau Arab," tambahnya.
Di pihak lain, Merkel menyatakan dukungannya yang kuat untuk solusi dua negara. Namun demikian, di saat yang sama ia menekankan bahwa keamanan Israel akan menjadi prioritas bagi siapapun yang akan memimpin jerman.
Perlu diketahui bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel tiba di Israel pada Sabtu (09/10/2021) dalam kunjungan terakhir sebelum meletakkan jabatan sebagai orang nomor satu di Jerman.
Perjalanan resminya itu akan berlangsung selama dua hari sampai Senin (11/10)/2021). Selain mengunjungi museum peringatan Holocaust Yad Vashem, Kanselir perempuan pertama di Jerman itu juga dijadwalkan untuk bertemu dengan masing-masing dari Perdana Menteri dan Presiden Israel.
(T.HN/S: RT Arabic)