Brussel, SPNA - Uni Eropa, pada Jumat (29/10/2021), kembali menyeru Israel untuk membatalkan rencana pembangunan pemukiman ilegal baru di Tepi Barat yang diduduki.
“Kami menyeru kembali pemerintah Israel untuk menghindari langkah-langkah penyelesaian, yang sama sekali tidak konsisten dengan upaya untuk mengurangi ketegangan (di kawasan), dan untuk segera menghentikan pembangunan permukiman,” kata juru bicara utama Uni Eropa untuk urusan luar negeri, Peter Stano, dalam sebuah pernyataan.
Peter Stano mendesak Israel untuk fokus pada kegiatan dan keterlibatan kembali dengan sejumlah pihak untuk memperkuat langkah-langkah membangun kepercayaan, dan meningkatkan kondisi kehidupan masyarakat.
“Uni Eropa akan terus memainkan perannya dalam mendukung langkah-langkah untuk mencapai perdamaian berkelanjutan antara Israel dan Palestina,” sebut Peter Stano.
Permukiman tersebut adalah tindakan ilegal menurut hukum internasional dan merupakan hambatan besar dalam mencapai solusi dua negara dan perdamaian yang adil antara kedua pihak.
“Permukiman tersebut ilegal menurut hukum internasional dan merupakan hambatan besar bagi implementasi solusi dua negara dan pembentukan perdamaian yang adil, abadi, dan komprehensif antara kedua belah pihak,” sebut juru bicara Uni Eropa.
Uni Eropa menegaskan penentangan yang keras terhadap perluasan pembangunan permukiman ilegal di tanah Palestina.
Uni Eropa menunjukkan bahwa Uni Eropa telah secara konsisten menjelaskan bahwa mereka tidak akan mengakui perubahan apa pun pada perbatasan pra-1967 dan status Yerusalem.
Pada Rabu lalu, pemerintah Israel menyetujui pembangunan sekitar 3.144 unit pemukiman baru di Tepi Barat yang diduduki.
Data dari organisasi hak asasi manusia Israel, Peace Now, menunjukkan bahwa saat ini ada sekitar 666.000 pemukim Israel, yang tersebar di sebanyak 145 permukiman besar, dan 140 pusat permukiman lainnya (secara tanpa izin) di Tepi Barat, termasuk Yerusalem.
(T.FJ/S: RT Arabic)