Yerusalem, SPNA - Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Antonio Guterres, pada Sabtu (16/04/2022), menyatakan keprihatinannya atas situasi yang semakin meningkat di kota Yerusalem menyerukan semua pemimpin untuk mencegah eskalasi.
“Sekretaris Jenderal (PBB) menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas situasi keamanan yang memburuk di Yerusalem,” kata juru bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric.
Pernyataan itu menambahkan bahwa Sekretaris Jenderal PBB menyeru para pemimpin semua pihak untuk berkontribusi pada penyelesaian buruknya kondisi Yerusalem. Ia juga menekankan perlunya menghentikan segala provokasi untuk mencegah terjadinya eskalasi lebih lanjut.
Pernyataan tersebut turut menekankan bahwa Sekretaris Jenderal PBB menyerukan untuk mempertahankan dan mematuhi status hukum tempat-tempat suci di Yerusalem saat ini.
Pernyataan ini keluar setelah aksi serbuan Masjid Al-Aqsha yang dilakukan oleh gerombolan pemukim Yahudi dan serangan terhadap penduduk Palestina yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel.
Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa pihaknya melarikan korban dari dalam Masjid Al-Aqsha setelah mereka menjadi korban peluru karet, bom suara, dan pemukulan, ke Rumah Sakit Al-Makassed dan rumah sakit lapangan yang terletak di dalam masjid. Bulan Sabit Merah mencatat bahwa pasukan pendudukan Israel menghalangi petugas ambulans dan mencegah pihaknya membawa sejumlah korban luka-luka.
Rumah Sakit Al-Makassed menyebutkan sebanyak 40 korban luka yang mereka terima, delapan orang di antaranya dirawat di ruang pemulihan, dan sejumlah operasi sedang dilakukan pada korban luka lainnya.
Imam Masjid Al-Aqsa, Syeikh Omar Al-Kiswani, mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap setidaknya 400 penduduk Palestina dari dalam masjid, khususnya dari ruangan salat Masjid Al-Qibli.
(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)