Amman, SPNA - Yordania, pada Minggu (17/04/2022), menegaskan bahwa tindakan provokasi Israel merupakan bahaya besar yang akan mengancam keamanan dan stabilitas regional di kawasan tersebut.
Yordania menekankan bahwa pihaknya akan terus melanjutkan upaya dalam menghadapi tindakan ilegal Israel.
Dalam sesi membahas “Eskalasi berbahaya Israel di Masjid Al-Aqsha”, Perdana Menteri Bishr Al-Khasawneh, mengungkapkan upaya dan usaha tanpa henti pemerintah Yordania untuk menerapkan arahan Raja Abdullah II untuk melanjutkan kontak dan upaya regional dan internasional untuk mengatasi semua tindakan Israel.
Hal ini dilakukan untuk menghadapi rencana ilegal otoritas pendudukan Israel yang bertujuan untuk mengubah status quo sejarah dan hukum Masjid Al-Aqsha dan Al-Haram Al-Syarif.
Al-Khasawneh menunjukkan bahwa Raja Abdullah II mengarahkan pemerintah untuk melanjutkan kontak dan upaya regional dan internasionalnya untuk merumuskan sikap internasional secara cepat dan berpengaruh terhadap persoalan tindakan Israel.
“Hari ini kami menyaksikan tindakan berbahaya yang menuju ke arah upaya untuk membagi kompleks Masjid Al-Aqsha secara waktu dan ruang. Masalah ini tidak bisa diterima. Kami tidak menerima dan mengutuk tindakan ini,” tegas Al-Khasawneh.
Ia menekankan bahwa upaya eskalasi dan penodaan Israel yang terjadi akhir-akhir ini yang dilakukan oleh kelompok ekstremis Yahudi di bawah perlindungan tentara pendudukan Israel, hanya akan menimbulkan bahaya besar yang mengancam keamanan, perdamaian, dan stabilitas regional jika tidak segera dihentikan.
Bulan Sabit Merah mengatakan bahwa pihaknya melarikan korban dari dalam Masjid Al-Aqsha setelah mereka menjadi korban peluru karet, bom suara, dan pemukulan, ke Rumah Sakit Al-Makassed dan rumah sakit lapangan yang terletak di dalam masjid. Bulan Sabit Merah mencatat bahwa pasukan pendudukan Israel menghalangi petugas ambulans dan mencegah pihaknya membawa sejumlah korban luka-luka.
Rumah Sakit Al-Makassed menyebutkan sebanyak 40 korban luka yang mereka terima, delapan orang di antaranya dirawat di ruang pemulihan, dan sejumlah operasi sedang dilakukan pada korban luka lainnya.
Imam Masjid Al-Aqsa, Syeikh Omar Al-Kiswani, mengatakan bahwa pasukan pendudukan Israel menangkap setidaknya 400 penduduk Palestina dari dalam masjid, khususnya dari ruangan salat Masjid Al-Qibli.
(T.FJ/S: RT Arabic, Palinfo)