Bennett: Yerusalem Hanya Ibukota Milik Israel

“Pernyataan-pernyataan seperti itu dapat memicu seluruh wilayah dengan perang agama. Ini adalah pengingkaran dan membalikkan fakta terhadap realitas sejarah dan agama di Masjid Al-Aqsha dan Yerusalem,” sebut Ketua Komite Palestina, Muhammad Al-Zahrawi.

BY 4adminEdited Mon,09 May 2022,02:17 PM

Yerusalem, SPNA - Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett, pada Minggu (08/05.2022), mengatakan bahwa semua keputusan terkait Bukit Bait Suci (komplek Masjid Al-Aqsha) dan Yerusalem akan diambil oleh pemerintah Israel, tanpa memperhatikan pertimbangan eksternal sama sekali.

“Semua keputusan yang berkaitan dengan Bukit Bait Suci dan Yerusalem hanya akan diambil oleh pemerintah Israel, yang merupakan pihak yang memiliki kedaulatan atas kota ini, tanpa memperhatikan pertimbangan pihak luar sama sekali,” sebut Naftali Bennett dalam sidang kabinet.

Bennett menambahkan bahwa pemerintahannya secara tegas menolak campur tangan eksternal dalam keputusan pemerintah Israel dan menyebutkan Israel akan terus menghormati pemeluk agama dari berbagai agama di Yerusalem, seperti yang sudah dilakukan pemerintah Israel sebelumnya.

“Yerusalem adalah ibukota satu satunya milik satu negara, yaitu negara Israel,” sebut Bennett.

Bennett mengatakan bahwa terdapat banyak permasalahan penting dalam agenda pemerintahnya saat ini, di mana ia terus bekerja untuk kepentingan semua warga Israel, terlepas dari berbagai tantangan.

“Pemerintah ini harus terus bekerja dan menjalankan tugasnya dalam mengatasi situasi keamanan, sehingga musuh yang mengangkat kepalanya sekarang (sombong), tidak menghadapi negara yang saling bertentangan (secara internal), seperti yang kita alami tahun lalu,” tambah Bennett.

Sementara itu, Komite Palestina Dewan Perwakilan Rakyat Yordania mengumumkan sikap penolakan terhadap pernyataan Bennett tentang kedaulatan Israel atas Masjid Al-Aqsha dan memintanya untuk tidak menguji kesabaran dua miliar muslim.

“Pernyataan-pernyataan seperti itu dapat memicu seluruh wilayah dengan perang agama. Ini adalah pengingkaran dan membalikkan fakta terhadap realitas sejarah dan agama di Masjid Al-Aqsha dan Yerusalem,” sebut Ketua Komite Palestina, Muhammad Al-Zahrawi.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir