Yordania: Tidak Ada Kedaulatan Israel Atas Tempat-tempat Suci Palestina di Yerusalem

“Pesannya jelas dan sikapnya jelas. Israel tidak memiliki kedaulatan atas tempat-tempat suci tersebut. Yerusalem yang diduduki adalah ibu kota negara Palestina yang harus diwujudkan secara bebas dan merdeka sesuai garis 4 Juni 1967. Inilah cara untuk mencapai perdamaian yang menyeluruh dan adil,” sebut Ayman Safadi.

BY 4adminEdited Wed,11 May 2022,02:32 PM

Amman, SPNA - Menteri Luar Negeri Yordania, Ayman Safadi, pada Selasa (10/05/2022), mengatakan bahwa pembicaraan yang akan dilakukan Raja Abdullah II di Washington akan membahas hubungan bilateral dan akan fokus pada isu-isu regional, terutama masalah Palestina.

“Pesannya jelas, tidak mungkin melanjutkan situasi saat ini tanpa adanya tujuan untuk mencapai perdamaian yang adil dan menyeluruh, di mana Yordania selalu menegaskan bahwa satu-satunya jalannya adalah solusi dua negara dengan mewujudkan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat dengan ibu kotanya Yerusalem yang diduduki pada garis 4 Juni 1967,” kata Ayman Safadi.

Ia menekankan bahwa situasi saat ini, di mana tidak ada tujuan politik solutif sangat berbahaya, karena langkah-langkah Israel di lapangan telah merusak solusi dua negara dan semua peluang untuk mencapai perdamaian yang menyeluruh.

Ayman Safadi menunjukkan bahwa akan ada dialog yang jelas dan jujur ​​dengan para pemimpin Amerika tentang perlunya mengaktifkan upaya yang bertujuan untuk menciptakan tujuan politik yang nyata.

Berkaitan dengan kondisi di Yerusalem, Safadi menyatakan bahwa sebelum Ramadhan, Yordania bekerja secara intensif untuk mencegah langkah-langkah provokatif Israel yang akan menyebabkan pecahnya situasi dan konfrontasi yang semakin besar.

“Namun, kami melihat di bulan Ramadhan terjadi berbagai pelanggaran Israel yang menyebabkan pecahnya kekerasan,” kata Ayman Safadi.

Ia menjelaskan bahwa Yordania sekarang berfokus pada hal yang diperlukan agar pelanggaran seperti itu terulang kembali demi menjaga keamanan dan stabilitas di kawasan, serta jamaah mendapatkan hak untuk melakukan ritual keagamaan mereka secara bebas di tempat-tempat suci di Yerusalem yang diduduki. Ayman Safadi menekankan bahwa Israel tidak memiliki kedaulatan atas tempat-tempat suci Palestina di Yerusalem.

“Yerusalem adalah tanah Palestina yang diduduki Israel. Sebagai otoritas pendudukan, ia tidak memiliki kedaulatan atas Masjid Al-Aqsha, yang luas keseluruhannya 144 dunum (14,4 hektare) merupakan tempat ibadah khusus bagi umat Islam,” sebut Ayman Safadi.

Ia menegaskan kembali bahwa Departemen Tempat Suci Islam Kementerian Wakaf Islam Yordania memiliki wewenang eksklusif untuk mengelola semua urusan kompleks Al-Aqsha berdasarkan keadaan historis dan hukum yang ada.

“Sikap kami jelas. Tidak ada kedaulatan Israel atas tempat-tempat suci Palestina (di Yeruslaem). Departemen Wakaf Yordania adalah satu-satunya otoritas yang punya hak menjalankannya. Kami menolak tindakan Israel yang bertujuan mengubah kondisi historis dan hukum di tempat-tempat suci Islam dan Kristen Palestina. Tindakan ini mencederai perasaan lebih dari satu miliar dua ratus juta umat Islam dan mendorong kawasan tersebut ke arah yang lebih parah,” sebut Ayman Safadi.

“Pesannya jelas dan sikapnya jelas. Israel tidak memiliki kedaulatan atas tempat-tempat suci tersebut. Yerusalem yang diduduki adalah ibu kota negara Palestina yang harus diwujudkan secara bebas dan merdeka sesuai garis 4 Juni 1967. Inilah cara untuk mencapai perdamaian yang menyeluruh dan adil,” sebut Ayman Safadi.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir