Arab Saudi dan Yordania: Israel Harus Hormati Status Historis Yerusalem dan Tempat Sucinya

Kedua negara sepatkat untuk menggerakkan upaya internasional dalam mewujudkan kemerdekaan dan negara Palestina yang berdaulat berdasarkan pada garis 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan inisiatif perdamaian Arab.

BY 4adminEdited Thu,23 Jun 2022,01:52 PM

Amman, SPNA - Menyusul kunjungan Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman ke Amman, Yordania dan Arab Saudi mengeluarkan pernyataan bersama, pada Rabu (22/06/2022), tentang berbagai permasalahan dan isu internasional, termasuk Palestina.

Dalam hal ini, kedua belah pihak menegaskan, dalam pernyataannya menyebutkan pentingnya menggerakkan upaya internasional yang serius dan efektif untuk menemukan solusi politik yang nyata untuk menyelesaikan masalah Palestina berdasarkan solusi dua negara.

Kedua negara sepatkat untuk menggerakkan upaya internasional dalam mewujudkan kemerdekaan dan negara Palestina yang berdaulat berdasarkan pada garis 4 Juni 1967, dengan Yerusalem Timur sebagai ibu kotanya, sesuai dengan resolusi legitimasi internasional dan inisiatif perdamaian Arab.

“Israel perlu menghormati kondisi historis dan hukum di Yerusalem dan tempat-tempat suci umat Islam dan Kristen Yerusalem, serta menghormati peran Departemen Wakaf Yerusalem dan Urusan Masjid Al-Aqsha yang Diberkati, yang berafiliasi dengan Kementerian Wakaf, Urusan Islam dan Tempat Suci Yordania, sebagai satu-satunya badan yang berwenang untuk mengelola urusan Masjid Al-Aqsha, di mana seluruh kompleks Al-Aqsha merupakan tempat ibadah asli dan suci bagi umat Islam,” sebut Yordania dan Arab Saudi dalam pernyataan bersama.

Arab Saudi menunjukkan pentingnya peran Perwalian Hashemite Yordania dalam melindungi tempat-tempat sejarah suci umat Islam dan Kristen di Yerusalem, serta berperan dalam melestarikan identitas Arab, Islam, dan Kristen.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir