Israel Menyusupi Warga Palestina Melalui MEDSOS

BY Rizky SyahputraEdited Fri,12 Aug 2016,08:46 AM

Israel Akan Menyusupi Warga Palestina Melalui Social Media.

Jalur Gaza – Suara Palestina -  Pemerintah Israel akan menggunakan situs jejaring sosial sebagai lahan  pencurian dan pemalsuan informasi. Hal ini dilakukan dengan cara membentuk unit  untuk berkomunikasi dan membangun hubungan dengan warga Palestina melalui World Wide Web.

Situs-situs tersebut terbukti berhasil di berbagai bidang dimana para pemuda menjadi tokoh utama dalam gerakan ini.

Militer Israel direncanakan akan membuat situs New Media yang berisikan informasi berbahasa Arab untuk mempengaruhi rakyat Palestina di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Jenderal Israel Yoav Mordechai  mengatakan, satuan tersebut akan di isi oleh pakar di media cetak dan tulis serta pakar dalam jejaring sosial dan new media.

Mereka akan menyebarkan propaganda dengan bahasa Arab melalui video, dokumenter, selebaran serta gambar.  Seperti yang dilaporkan oleh koresponden Militer Amur Buhabout.

Para mengamat percaya bahwa satuan tersebut akan di isi oleh psikolog Israel untuk mempengaruhi pemuda Palestina. Mereka akan mengidentifikasi diri mereka melalui postingan di situs jejaring sosial.

Mayor Jenderal Yusuf Syarqawi ahli srategi militer mengatakan, Israel akan melakukan segala cara untuk merusak moral dan nilai-nilai rakyat Palestina di tengah situasi dimana masyarakat tidak lagi hidup sosial.

Syarqawi mengingatkan bahwa tidak adanya korelasi antara masyarakat Palestina dan pemimpinnya akan mempermudah misi tersebut.

Ia mengajak para pemimpin Palestina menjaga nasionalisme untuk melawan konspirasi Israel, jika tidak maka suatu hari mereka akan berduka karena kehilangan kepercayaan rakyat.

Namun analis politik Akram Athaullah mengucilkan langkah tersebut. Ia mengatakan bahwa langkah Israel mengumumkan unit tersebut adalah hal yang aneh.

Menurutnya,  ini bukanlah upaya yang baru. Rakyat Palestina khususnya para pemuda sangat menyadari rencana busuk Israel, mereka tidak akan terima hidup dibawah kendali Israel.

Menurutnya, Israel meyakini bahwa intifada dan perlawanan terhadap pendudukan disebabkan oleh rakyat Palestina sendiri, karena itu mereka berupaya membangun komunikasi langsung terhadap rakyat Palestina untuk memalsukan kisah perjuangan mereka.

Terkait izin bagi 8000 pekerja Palestina tanpa koordinasi dengan otoritas Palestina yang bertujuan merenggangkan  hubungan antara sesama, Athaullah mengatakan bahwa rencana tersebut sejak awal sudah gagal dan tidak akan memberi keuntungan apapun bagi mereka.

Ia mengajak media Palestina untuk lebih kredibel dan tidak menyembunyikan infromasi serta mempekerjakan wartawan Palestina untuk menyampikan informasi yang benar.

leave a reply