Media Israel: 35.000 warga Palestina meninggalkan Gaza pada 2018 melalui Mesir dan Turki

Krisis berkepanjangan di Gaza menyebabkan banyak penduduk - terutama yang muda dan berpendidikan - meninggalkan kawasan itu, harian Haaretz melaporkan.

BY 4adminEdited Mon,20 May 2019,01:24 PM

Gaza, SPNA - Sekitar 35.000 warga Palestina meninggalkan Jalur Gaza pada tahun 2018 dan tidak kembali karena krisis keuangan yang melanda wilayah tersebut, sebuah laporan yang diterbitkan pada hari Minggu (19/05/2019) menyebutkan.

Penyeberangan Rafah antara Jalur Gaza dan Mesir dibuka pada November 2017 untuk pertama kalinya dalam satu dekade terakhir. Namun, banyak penduduk - terutama yang muda dan berpendidikan - akhirnya meninggalkan kawasan itu, harian Haaretz melaporkan pada hari Minggu. Mereka kemudian ada yang diselundupkan ke kapal dan dikirim ke Yunani, dari mana mereka melakukan perjalanan ke negara-negara Eropa lainnya - terutama Jerman dan Swedia.

Di antara lusinan migran yang terbunuh bulan lalu ketika sebuah kapal terbalik di pantai Turki terdapat 13 warga Palestina dari Gaza, menurut laporan itu.

Laporan tersebut mengutip data PBB dan organisasi lain untuk menyimpulkan bahwa "perkiraan di Israel" bahwa jumlah mereka yang meninggalkan Gaza dan tidak kembali adalah 35.000 orang.

Gaza telah terpuruk dalam berbagai krisis yang menyebabkan pengangguran Gaza mencapai 70 persen, menurut Bank Dunia. Sebab utamanya adalah blokade atas wilayah itu yang diberlakukan oleh Israel.

Israel mengatakan bahwa blokade diperlukan untuk membatasi impor senjata dan bahan-bahan lain yang bisa digunakan untuk menyerang Israel. Kelompok-kelompok hak asasi manusia berpendapat bahwa langkah-langkah tersebut merupakan hukuman kolektif bagi sekitar dua juta penduduk Gaza.

(T.RA/S: Times of Israel)

leave a reply
Posting terakhir