New York, SPNA - Sebuah laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), sebagaimana dilansir RT Arabic, pada Sabtu (03/09/2022), menunjukkan bahwa pasukan Israel telah menghancurkan sekitar 9.000 bangunan Palestina dan membuat belasan ribu penduduk Palestina mengungsi sejak 2009 hingga akhir Agustus 2022.

Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (OCHA) mengatakan dalam sebuah laporan bahwa otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan sebanyak 8.746 bangunan Palestina, dan bahwa pembongkaran tersebut menyebabkan perpindahan sekitar 13.000 penduduk Palestina. Otoritas pendudukan Israel juga merusak sekitar 152.000 bangunan lainnya.

OCHA menunjukkan bahwa pembongkaran juga mengakibatkan kerusakan sekitar 1.559 rumah, dan bahwa bangunan yang dihancurkan merupakan tempat tinggal, bangunan yang terkait mata pencaharian ekonomi, atau infrastruktur.

Laporan OCHA menambahkan bahwa data ini termasuk bangunan yang langsung dihancurkan langsung oleh otoritas pendudukan Israel atau pemiliknya dipaksa untuk melakukannya (yang jika tidak dilakukan akan mendapat denda dalam jumlah uang yang besar).

Laporan OCHA menyatakan bahwa penghancuran biasanya dilakukan dengan dalih tidak adanya izin Israel, yang hampir tidak mungkin diperoleh atau karena alasan hukuman, atau dilakukan sebagai bagian dari kegiatan militer, dengan tujuan untuk mencegah potensi perlawanan penduduk Palestina.

Penghancuran yang dilakukan otoritas pendudukan Israel terhadap rumah-rumah Palestina merupakan kejahatan lama yang telah dilakukan sejak berdirinya Israel pada tahun 1948. Sejak Nakba, pihak otoritas pendudukan Israel telah menghancurkan lebih dari 500 desa dan kota-kota Palestina, yang saat ini telah berganti menjadi desa dan kota-kota Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)