Ramallah, SPNA - Selama pekan lalu, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Sabtu (10/12/2022), sebanyak tujuh penduduk Palestina meninggal dunia. Sementara itu, pejuang perlawanan Palestina melakukan sebanyak 240 aksi perlawanan di Tepi Barat yang diduduki.

Berdasarkan laporan Pusat Informasi Palestina, Mo3ta, sejak tanggal 2-7 Desember 2022, sebanyak tujuh penduduk Palestina meninggal dunia di tangan pasukan pendudukan Israel, yaitu Diaa Al-Rimawi (17 tahun), Mujahid Hamed (32 tahun), yang keduanya berasal dari Ramallah, kemudian Atta Shalabi (46 tahun), serta Sidqi Zakarneh (22 tahun) dan Tareq Al-Damej (32 tahun), yang berasal dari Jenin.

Sementara itu di Betlehem, Omar Youssef Manna (23 tahun), yang berasal dari kamp Dheisheh, meninggal dunia, dan Ammar Hamdi Mufleh (22 tahun), yang berasal dari desa Osrin di Nablus.

Mo3ta mencatat sebanyak 240 aksi perlawanan, termasuk 29 serangan penembakan, 16 lemparan alat peledak dan bom molotov, 72 operasi pelemparan batu, 20 serangan menghadapi gerombolan pemukim Israel. Aksi perlawanan tercatat di 90 titik konfrontasi dan tujuh operasi penghancuran kendaraan dan peralatan militer pendudukan.

Sementara itu, berdasarkan laporan bulanan, Pusat Informasi Mo3ta mendokumentasikan aksi perlawanan di Tepi Barat, di mana sebanyak 20 penduduk Palestina meninggal dunia ditembak pasukan pendudukan Israel di enam provinsi berbeda, dan sebanyak 428 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka.

Jumlah total operasi yang dipantau Pusat Informasi Mo3ta selama November adalah 1029 aksi perlawanan, termasuk 80 operasi penembakan dan bentrokan bersenjata dengan pasukan pendudukan Israel, di mana sebanyak 43 di antaranya terjadi di Jenin.

(T.FJ/S: Palinfo)