Ramallah, SPNA - Selama sepekan lalu, terhitung sejak Jumat (25 November 2022) hingga Kamis (1 Desember 2022), tindakan perlawanan dan konfrontasi dengan pasukan pendudukan dan pemukim Israel berlanjut di Tepi Barat yang diduduki. Tindakan perlawanan dan konfrontasi ini menyebabkan delapan penduduk sipil Palestina meninggal dunia, sementara seorang pemukim Israel tewas.

Pusat Informasi Palestina, Mo3ta, mendokumentasikan sebanyak delapan penduduk Palestina meninggal dunia, sementara 13 lainnya terluka di sejumlah daerah. Mo3ta menghitung terjadi sebanyak 226 aksi perlawanan, termasuk kasus tabrak lari di Ramallah, 15 serangan tembakan, dan 16 serangan pelemparan alat peledak dan bom molotov.

Mo3ta juga mencatat terjadi sebanyak 83 operasi pelemparan batu, 12 serangan melawan pemukim Israel, terjadi sebanyak 73 titik konfrontasi, dan 22 penghancuran kendaraan dan peralatan pasukan pendudukan Israel.

Penduduk Palestina yang meninggal dunia selama sepekan terakhir di antaranya Muhammad Ayman Al-Saadi (26 tahun), Naim Jamal Zubaidi (27 tahun), dan Muhammad Tawfiq Badarnah (26 tahun) yang berasal dari Jenin.

Rani Mamoun Abu Ali (45 tahun), meninggal dunia setelah melakukan operasi serangan yang melukai seorang tentara pendudukan Israel. Sementara itu Raed Ghazi Al-Naasan (21 tahun), ditembak mati oleh pasukan pendudukan selama penyerbuan ke desa Al-Mughair, Ramallah.

Di provinsi Hebron, Mufid Khalil (44 tahun) meninggal dunia setelah tertembak peluru pasukan pendudukan Israel di kota Beit Ummar, bersama pemuda Palestina lainnya, Jawad dan Zafer Rimawi, dari kota Beyt Rima di Ramallah.

(T.FJ/S: RT Arabic)