Selama Pekan Lalu, Sebanyak 10 Palestina Meninggal Dunia dalam Hadapi Kejahatan Israel

Akibat tekanan dan kejahatan terus menerus yang dilakukan pasukan pendudukan dan pemukim Israel yang menduduki tanah Palestina secara ilegal, konfrontrasi perlawanan semakin gencar dilakukan penduduk Palestina yang memberontak terhadap tindakan semena-mena Israel.

BY 4adminEdited Tue,01 Nov 2022,12:46 PM

Ramallah, SPNA - Sebanyak 10 penduduk Palestina meninggal dunia selama sepekan lalu, sejak 22-28 Oktober 2022, dalam bentrokan dan konfrontasi menghadapi pasukan pendudukan Israel. Sementara itu, sebanyak 12 pasukan pendudukan dan pemukim Israel terluka, dalam dalam 544 aksi perlawanan dan 214 titik konfrontasi, di Tepi Barat.

Operasi komando perlawanan terhadap kejahatan pasukan pendudukan dan pemukim Israel ini tercatat dalam 35 aksi penembakan, satu kali aksi tabrak lari, dua aksi penusukan, 200 aksi lempar batu, dan 31 aksi pelemparan alat peledak, bom Molotov, dan petasan.

Pada pekan yang sama, tercatat sebanyak 33 serangan perlawanan memukul mundur gerombolan pemukim Israel. Sementara itu, tercatat 21 aksi penghancuran kendaraan dan peralatan militer Israel.

Pada Jumat (28/10), dua penduduk Palestina, Imad Yousef Abu Rashid (47 tahun) dan Ramzi Sami Zabara (35 tahun), yang berasal dari kamp pengungsi Askar, meninggal dunia ditembak pasukan pendudukan Israel di pos pemeriksaan Hawara, selatan Nablus.

Pada Kamis (27/10), seorang pemukim terluka akibat lemparan batu di dekat Ras Karkar, barat laut Ramallah. Sementara pejuang perlawanan Palestina menembaki pos pemeriksaan militer Israel, selain melemparkan alat peledak dan bom molotov.

Pada Rabu (26/10), dua pemukim dan seorang pasukan pendudukan Israel terluka akibat lemparan batu. Sementara para pejuang perlawanan melakukan serangan penembakan dan pelemparan bom molotov terhadap pasukan pendudukan Israel.

Pada Selasa (25/10, sebanyak enam pemuda Palestina meninggal dunia di Nablus dan Ramallah: Wadih Sabih Al-Houh (31 tahun), Hamdi Sabry Sharaf (35 tahun), Hamdi Subhi Qayim (30 tahun), Ali Khaled Antar (26 tahun), dan Mishaal Zahi Al-Baghdadi (27 tahun), dan Qusai Mahmoud Al-Tamimi (20 tahun).

Empat tentara dan dua pemukim terluka, salah satunya dalam serangan penikaman di desa Al-Fundoq, sebelah timur Qalqilya.

Pada Senin (24/10), aksi perlawanan terhadap pendudukan Israel berlanjut dengan sejumlah operasi penembakan dan pelemparan bom molotov, yang terkonsentrasi di provinsi Jenin, Nablus, dan Ramallah.

Pada Minggu (23/10), Tamer Zaid Al-Kilani (33 tahun), meninggal dunia dalam operasi perlawanan terhadap pasukan pendudukan di Nablus. Pejuang perlawanan Palestina melakukan penembakan dan pelemparan bom Molotov di provinsi Jenin, Nablus, Ramallah dan Hebron.

Pada Sabtu (22/10), Rabi Arafa Rabi (34 tahun), yang berasal dari Qalqilya, meninggal dunia setelah ditembak oleh pasukan pendudukan Israel. Tiga pasukan pendudukan dan seorang pemukim Israel terluka parah, dalam serangan penusukan di kamp Shuafat, di mana pelakunya tersebut ditangkap militer Israel.

Akibat tekanan dan kejahatan terus menerus yang dilakukan pasukan pendudukan dan pemukim Israel yang menduduki tanah Palestina secara ilegal, konfrontrasi perlawanan semakin gencar dilakukan penduduk Palestina yang memberontak terhadap tindakan semena-mena Israel.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir