Sejak 2005, Tahun 2022 Adalah Tahun Paling Berdarah Bagi Palestina

Sementara itu, berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 224 penduduk Palestina (53 di Jalur Gaza dan 171 di Tepi Barat) meninggal dunia hingga 26 Desember akibat pembunuhan yang dilakukan Israel.

BY 4adminEdited Tue,03 Jan 2023,12:40 PM

Yerusalem, SPNA - Pelanggaran Israel terhadap warga Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat, sebagaimana dilansir Almayadeen, pada Sabtu (31/12/2022), meningkat pada 2022. Tahun 2022 menjadi tahun paling berdarah sejak 2005.

Sementara itu, jumlah operasi perlawanan khusus yang dilakukan penduduk Palestina di Yerusalem dan Tepi Barat meningkat dari 19 pada 2019 menjadi 285 operasi perlawanan pada 2022.

Tahun 2022 membawa perubahan penting di Palestina, di mana Yerusalem dan Tepi Barat kembali ke garis depan perlawanan, dan membentuk garis depan dalam menghadapi pasukan pendudukan Israel, ketika pelanggaran terhadap penduduk Palestina di wilayah pendudukan Israel terus berlanjut.

The Washington Post melaporkan bahwa pasukan pendudukan Israel membunuh lebih banyak orang-orang Palestina pada tahun 2022 dibandingkan tahun mana pun sejak PBB mulai secara sistematis mencatat jumlah korban tewas pada tahun 2005.

Media asal Amerika tersebut menggambarkan tahun 2022 sebagai “tahun paling berdarah bagi penduduk Palestina di Tepi Barat dalam hampir dua dekade”.

Berdasarkan data Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB, pasukan pendudukan Israe telah membunuh sebanyak 146 penduduk Palestina di Tepi Barat dan Yerusalem hingga 19 Desember, pada tahun dibandingkan tahun 2021 dengan 75 jiwa penduduk Palestina dibunuh Israel.

Sementara itu, berdasarkan catatan Kementerian Kesehatan Palestina, sebanyak 224 penduduk Palestina (53 di Jalur Gaza dan 171 di Tepi Barat) meninggal dunia hingga 26 Desember akibat pembunuhan yang dilakukan Israel.

Sebanyak 61 anak Palestina telah dibunuh oleh pasukan pendudukan Israel sejak awal tahun 2022 (44 anak berasal dari Tepi Barat dan 17 anak berasal dari Jalur Gaza).

Penduduk palestina yang meninggal dunia akibat pembunuhan pasukan pendudukan Israel di antaranya, Shireen Abu Akleh

Surat kabar Amerika juga mengindikasikan bahwa di antara yang tewas adalah dua warga negara Amerika, jurnalis Palestina Sherine Abu Aqleh dan lansia Omar Asaad (78 tahun). Pembunuhan ini membuat Israel mendapat perhatian dan kritik internasional yang semakin intensif.

Pelanggaran Israel terhadap penduduk Palestina, khususnya jemaah di Masjid Al-Aqsha, masih terus berlanjut. Direktur Jenderal Departemen Wakaf Islam dan Urusan Masjid Al-Aqsa, Syeikh Azzam Al-Khatib, mengatakan bahwa tahun 2022 merupakan tahun terburuk pelanggaran dan kejahatan Israel di Masjid Al-Aqsha.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir