Ramallah, SPNA - Defense for Children International (DCI) Palestina, telah mendokumentasikan pembunuhan sebanyak 29 anak Palestina oleh pasukan pendudukan Israel di Tepi Barat, termasuk Yerusalem yang diduduki, sejak awal tahun ini hingga pada Kamis (28/10/2022), 10 di antaranya berasal dari provinsi Jenin.
DCI menyebutkan dalam sebuah pernyataan pers bahwa pasukan pendudukan Israel terus menargetkan anak-anak Palestina di berbagai kawasan di Tepi Barat yang diduduki.
“Semua anak terbunuh oleh peluru tajam, yang mengenai tubuh bagian atas. Ini menunjukkan bahwa penembakan terhadap mereka dilakukan dengan niat untuk membunuh,” sebut DCI.
DCI menunjukkan bahwa pasukan pendudukan Israel melancarkan “Operasi Pemecah Gelombang” pada tanggal 31 Maret lalu, di mana mereka mengintensifkan serangan dan penangkapan di sejumlah kota Palestina di Tepi Barat, terutama kota Jenin. Ini menyebabkan peningkatan jumlah anak-anak Palestina yang terbunuh oleh tembakan pasukan pendudukan Israel.
DCI menekankan perlunya penyelidikan profesional, transparan, dan independen atas insiden penembakan yang bertentangan dengan standar internasional. DCI meminta pertanggungjawaban pasukan pendudukan Israel yang menargetkan tubuh bagian atas para demonstran, terutama anak-anak.
DCI menekankan bahwa selama tidak ada pertanggungjawaban atas kejahatan terhadap anak-anak Palestina, pasukan pendudukan Israel akan terus menargetkan anak-anak dengan tujuan membunuh, melukai, atau menangkap. Otoritas pendudukan Israel mengambil keuntungan dari impunitas yang mereka nikmati.
DCI menekankan pentingnya masyarakat internasional untuk segera mengambil tindakan untuk menghukum semua pelaku kejahatan Israel, yang membunuh anak-anak Palestina, atau menyebabkan mereka mengalami cacat permanen.
Pasukan pendudukan Israel dengan sengaja dan sistematis menargetkan anak-anak dan pemuda Palestina di seluruh kawasan Palestina yang diduduki, yang mempengruhi semua aspek kehidupan mereka.
(T.FJ/S: Palinfo)