Yerusalem, SPNA - Menteri Keamanan Nasional Israel Itamar Ben-Gvir, pada hari Jumat (10/02/2023), memerintahkan polisi Israel untuk mempersiapkan serangan besar di Yerusalem yang diduduki mulai hari Minggu, media Israel melaporkan.
Ben-Gvir mengumumkan dalam sebuah pernyataan bahwa serangan ini bertujuan "untuk membasmi sarang teror ... dan menangkap teroris di rumah mereka." Ia menyebut rencana tersebut "Perisai Pertahanan 2".
Ia merujuk pada serangan besar Israel yang disebut perintah Perisai Pertahanan oleh mendiang Perdana Menteri Ariel Sharon yang menyebabkan puluhan kematian di antara warga Palestina di Tepi Barat yang diduduki.
Dikutp media Ibrani, seorang pejabat senior pemerintah Israel menyatakan, "Keputusan sebesar itu tidak dibuat dalam pernyataan oleh satu menteri atau lainnya di trotoar di lokasi serangan."
Ben-Gvir berjanji kepada para pemilihnya untuk menindak perlawanan Palestina. Ia kerap dikritik oleh sayap kanan Israel setelah setiap aksi perlawanan Palestina karena gagal memenuhi janjinya.
Menyusul serangan nasionalis Palestina di Yerusalem, ia bergegas ke tempat kejadian dan berbicara kepada media dan dicemooh oleh orang-orang yang marah.
Seorang penyerang Palestina, yang dieksekusi di mobilnya, berasal dari lingkungan Issawiya Yerusalem. Ben-Gvir mengatakan bahwa ia telah memerintahkan polisi untuk membuat penghalang jalan di sekitar Issawiya dan mendesak: "harus bertindak dengan tekad dan agresi untuk melindungi anak-anak kita."
Ia menambahkan, "Saya ingin penutupan penuh (di Issawiya), tetapi ada pertanyaan hukum tentang masalah itu, dan kami akan membahasnya. Saya tahu langkah-langkah yang saya buat tidak cukup. Saya ingin memberlakukan kematian hukuman bagi teroris."
(T.RA/S: MEMO)
