Investigasi Ungkap 4 Kuburan Massal Kekejian Israel di Desa Tantura Palestina

Para peneliti dan sejarawan mengatakan bahwa desa Tantura dihuni oleh sekitar 1.500 orang, banyak penduduk dibunuh dalam pembantaian yang dilakukan oleh geng-geng Zionis Israel. Pada saat ini di bekas desa Tantura dibangun objek wisata pantai, di mana salah satu lokasi parkir mobil di objek wisata ini dibangun di atas kuburan massal penduduk Tantura.

BY 4adminEdited Sun,28 May 2023,02:07 PM

Al-Tantura, SPNA - Investigasi yang dilakukan lembaga HAM Adalah Center, Komite Rakyat Tantura, dan Yayasan Internasional Forensic Architecture, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Sabtu (27/05/2023), mengungkapkan empat kuburan massal pembantaian Zionis Israel yang dilakukan selama Nakba Palestina, 75 tahun lalu.

Komite Rakyat Tantura mengidentifikasi empat situs kuburan massal dan mengatakan bahwa berdasarkan hasil temuan tersebut pihak mereka akan menempuh jalur hukum untuk mendapatkan pengakuan Israel atas pembantaian penduduk Tantura dan memungkinkan keluarga korban untuk menguburkannya dengan benar.

Para penyintas dan sejarawan Palestina telah lama mengklaim bahwa orang-orang yang tinggal di Tantura, sebuah desa nelayan berpenduduk sekitar 1.500 orang di dekat Haifa, dieksekusi setelah menyerah kepada pasukan pendudukan Israel, Brigade Alexandroni. Jasad mereka kemudian dibuang di kuburan massal yang diyakini berada di bawah area yang sekarang menjadi parkir mobil untuk Pantai Dor.

Dalam beberapa tahun terakhir, semakin banyak bukti pembantaian desa Tantura telah menimbulkan kontroversi yang signifikan di Israel, di mana kekejaman yang dilakukan oleh pasukan Yahudi pada tahun 1948 tetap menjadi topik yang sangat sensitive. Sebuah film dokumenter buatan Israel yang dirilis pada tahun lalu, tentang desa tersebut menghadapi reaksi keras yang meluas.

Investigasi baru yang dilakukan baru-baru ini mengidentifikasi situs kuburan massal kedua di bekas desa Tantura, serta adanya kemungkinan dua lokasi lainnya, dalam penelitian paling komprehensif.

Selama penyelidikan, metode modern dan canggih digunakan dalam pencarian bukti fisik arkeologi dan pencarian tempat, selain dari laporang para saksi mata, baik dari informasi penduduk Tantura yang masih hidup dan keluarga korban maupun kesaksian prajurit Zionis Israel terlibat dalam pembantaian tersebut.

Tim peneliti menggunakan teknologi yang sangat tinggi seperti pencitraan tiga dimensi dan berdasarkan lanskap bangunan yang tersisa di pantai desa Tantura. Pada saat desa Tantura digambar ulang dan kuburan massal diidentifikasi, sebanyak empat kuburan massal diidentifikasi, di mana sebanyak 280 laki-laki, anak-anak, dan perempuan di kuburkan di tempat tersebut, mayoritasnya adalah laki-laki.

Para peneliti dan sejarawan mengatakan bahwa desa Tantura dihuni oleh sekitar 1.500 orang, banyak penduduk dibunuh dalam pembantaian yang dilakukan oleh geng-geng Zionis Israel. Pada saat ini di bekas desa Tantura dibangun objek wisata pantai, di mana salah satu lokasi parkir mobil di objek wisata ini dibangun di atas kuburan massal penduduk Tantura.

Beberapa hari yang lalu, “Pusat Keadilan Internasional untuk Palestina” menayangkan film dokumenter tentang pembantaian Tantura, di aula British Academy of Film and Television Arts “BAFTA” di London, Inggris, untuk memperingati 75 tahun pembantaian Tantura, yang terjadi pada tanggal 22 dan 23 Mei 1948.

Sebelumnya, keluarga korban desa Tantura (tanah Palestina yang diduduki tahun 1948) mengumumkan pembentukan komite rakyat untuk menindaklanjuti masalah kuburan massal di desa tersebut, yang terungkap baru-baru ini. Komiter ini akan memulai langkah nyata untuk memaksa otoritas pendudukan Zionis untuk secara resmi mengakui kejahatan mereka.

Komite ini akan memulai langkah nyata bekerjasama dengan HAM, lembaga sipil, lembaga keagamaan, sejarawan, untuk mengungkap lokasi pemakaman yang tepat dan menguburkan kembali para korban dengan cara yang sesuai.

Pembentukan ini muncul setelah dirilisnya film dokumenter yang mengungkapkan kejahatan brutal yang dilakukan oleh unit teroris Zionis, selama pembersihan etnis desa Tantura, di mana lebih dari 200 orang Palestina dibunuh. Mereka kemudian dikubur di kuburan massal yang kemudian diubah menjadi tempat parkir.

Sebuah film dokumenter karya sejarawan Israel, Adam Raz, yang rangkumannya diterbitkan dalam sebuah laporan yang diterbitkan media Israel, Haaretz, membahas kesaksian baru mantan tentara pendudukan Israel yang bertugas di Brigade Alexandroni tentang pembantaian desa Tantura yang mereka lakukan selama Nakba Palestina.

Dalam laporan yang berjudul: “Ketika berusia sembilan puluh tahun, para prajurit Brigade Alexandroni memutuskan mengaku”. Pada tahun 1948 tentara pendudukan Israel melakukan pembantaian di Tantura, para sejarawan mengatakan bahwa pertanyaan yang paling penting sekarang adalah berapa banyak sebenarnya korban pembantaian ini?

Dalam film dokumenter tersebut menegaskan bahwa, setahun setelah aksi pembantaian desa Tantura dilakukan, otoritas pendudukan Israel sangat ingin menyembunyikan jejak pembantaian dengan cara mengosongkan kuburan massal dari sisa-sisa jasad korban, di mana pemeriksaan menunjukkan adanya saluran kosong berupa sebuah kuburan massal.

Dalam beberapa tahun belakangan buku sejarah Palestina menekankan adanya pembantaian tersebut. Penulis Mesir Radwa Ashour juga mengabadikan pembantaian itu dalam novelnya berjudul “Al-Tanturia”.

Dua puluh dua tahun yang lalu, seorang cendekiawan Israel bernama Theodore Katz mengungkapkan adanya pembantaian tersebut, tetapi menarik kembali pernyataan setelah tentara Haganah mengajukan gugatan terhadap dirinya.

“Sekarang, pada usia 90 tahun ke atas, sejumlah mantan tentara dari brigade Israel telah mengakui bahwa pembantaian tersebut memang terjadi pada tahun 1948 di desa Tantura,” sebut Haaretz.

Seorang pemukim Israel yang berpartisipasi dalam pemakaman para korban mengatakan bahwa jumlah penduduk Palestina yang tewas dalam pembantaian tersebut melebihi 200 orang.

“Penduduk desa dibunuh secara kejam menggunakan senapan mesin, pada akhir peperangan,” kata mantan tentara Israel, Moshe Diamant.

Chaim Levin, seorang mantan tentara Israel, mengungkapkan beberapa kekejaman yang dilakukan di desa tersebut, dengan menyebutkan bahwa salah satu anggota unit tentara pergi ke sekelompok 15 atau 20 tawanan perang dan membunuh mereka semua.

“Pada tahun-tahun berikutnya, seorang perwira yang membunuh satu demi satu orang Arab dengan pistolnya, menjadi petinggi di Kementerian Pertahanan,” sebut Micah Facon, seorang yang berpartisipasi dalam perang melawan Palestina.

“Sebenarnya tidak baik mengatakan ini. Mereka memasukkannya ke dalam tong dan menembaknya ke arah tong tersebut. Saya ingat darah di dalam tong itu,” sebut prajurit lainnya.

Selama perang 1948, gerombolan Zionis Israel mengusir lebih 800 ribu penduduk Palestina dari tanah mereka sendiri, setelah menghancurkan dan memusnahkan lebih dari 530 desa Palestina.

Desa Tantura terletak di selatan Haifa yang diduduki, dengan jarak 24 kilometer. Rumah-rumahnya menyentuh bibir pantai, di mana penduduknya berprofesi sebagai nelayan.

(T.FJ/S: Palinfo, Aljazeera, Qudsn)

leave a reply
Posting terakhir