Yerusalem, SPNA - Syekh Najeh Bakirat, Wakil Direktur Departemen Wakaf Islam di Yerusalem, sebagaimana dilansir Palinfo, pada Selasa (30/05/2023), mengatakan bahwa sebanyak 35 lembaga dan organisasi permukiman Yahudi Israel sedang akti berusaha melakukan upaya Yahudisasi kota Yerusalem dan Masjid Al-Aqsha dengan berbagai cara.
Syekh Bakirat menyebutkan bahwa pemerintah pendudukan Israel telah menempatkan kota Yerusalem, selama beberapa dekade terakhir, dalam target Yahudisasi.
Ia menunjukkan bahwa upaya Yahudisasi Yerusalem semakin jelas, dilakukan secara terang-terangan, dan prosesnya semakin dipercepat. Upaya Yahudisasi ini mencakup segala aspek kehidupan, melalui langkah-langkah terstruktur dan sistematis yang bertujuan untuk mempercepat pembentukan ibu kota Yahudi dengan simbol-simbol Taurat, dan melenyapkan segala sesuatu yang berbau Islam dan Palestina.
Syekh Bakirat menekankan bahwa rekontruksi dan rehabilitasi Masjid Al-Aqsha, serta mengintensifkan ziarah ke Masjid Al-Aqsha merupkan hal utama untuk menghancurkan semua rencana Israel dan menyadarkan otoritas pendudukan Israel bahwa perjuangan Palestina belum berakhir.
Baru-baru ini Palestina membuat seruan untuk melawan upaya Yahudisasi kompleks Masjid Al-Aqsha dan kota Yerusalem. Aktivis Yerusalem menyerukan mobilisasi penduduk Palestina di kota Yerusalem, untuk melawan pawai LGBT Israel yang akan diadakan pada Kamis besok, dengan perlindungan pasukan pendudukan Israel.
Otoritas pendudukan Israel telah menyiapkan sebanyak 2.000 anggota militer untuk mengamankan pawai tersebut.
Sementara itu, Israel akan melakukan pelanggaran serius dan eskalasi perang agama, di mana otoritas pendudukan Israel sedang mengorganisir acara Yahudi di Istana Umayyah dekat kompleks Al-Aqsha. Acara ini bertujuan untuk memalsukan ciri-ciri istana Umayyah yang bernuanas Islam dan menyampaikan narasi Taurat untuk menipu masyarakat dunia tentang kebenaran identitas keislaman Yerusalem.
(T.FJ/S: Palinfo)
