Nablus, SPNA - Gerombolan pemukim Israel, pada Selasa malam (30/05/2023), melakukan serangan yang semakin meluas terhadap penduduk dan property Palestina di sejumlah kawasan di Tepi Barat yang diduduki.
Di Nablus, gerombolan pemukim Israel menyerang rumah dan mobil penduduk Palestina di kota Burqa. Mereka melakukan kejahatan ini di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel.
Pejabat Palestina yang bertanggung jawab memantau permukiman ilegal di utara Tepi Barat, Ghassan Daghlas, menyatakan bahwa para pemukim Israel menyusup dari permukiman ilegal Homesh (yang telah dikosongkan tahun 2005). Pemukim Israel menyerang rumah-rumah penduduk Palestina dengan bebatuan di wilayah barat kota Burqa.
Ghassan Daghlas menekankan bahwa sejumlah mobil penduduk Palestina mengalami kerusakan setelah dilempari batu oleh pemukim Israel, seperti yang dialami Maher Haji.
Di Jenin, pemukim Israel menyerang mobil dan rumah penduduk Palestina di daerah Amreha di kota Ya`bad. Gerombolan pemukim Israel juga menutup akses jalan utama ke kota Ya’bad yang menghubungkan provinsi Jenin dan Tulkarm.
Sejumlah sumber lokal menyebutkan bahwa pemukim Israel melakukan serangan terhadap mobil dan rumah-rumah penduduk Palestina di bawah perlindungan pasukan pendudukan Israel. Mereka menyerang mobil dan rumah-rumah batu sambil berteriak untuk melakukan pembunuhan terhadap orang Arab-Palestina.
Di Betlehem, pada Selasa malam, puluhan pemukim Israel berkumpul di dekat kota Tuqu', sebelah tenggara Bethlehem. Sejumlah sumber lokal melaporkan bahwa para pemukim Israel berkumpul di persimpangan permukiman ilegal Israel Tekoa, di tengah kekhawatiran akan melakukan penyerangan terhadap mobil Palestina yang melintas.
Otoritas pendudukan Israel telah membangun lebih dari 500 permukiman ilegal dan pos permukiman terdepan di Tepi Barat dan Yerusalem yang diduduki. Sekitar 900.000 pemukim Israel (termasuk 350.000 di antaranya di Yerusalem Timur), tinggal di permukiman-permukiman yang dibangun secara ilegal di atas tanah Palestina. Hampir setiap hari mereka melakukan terhadap penduduk dan properti Palestina.
Berdasarkan hukum internasional, Tepi Barat dan Yerusalem merupakan wilayah pendudukan, dan semua kegiatan pembangunan permukiman di atas tanah Palestina tersebut adalah tindakan ilegal dan bertentangan dengan hukum internasional.
(T.FJ/S: Palinfo)
