Ramallah, SPNA - Kementerian Luar Negeri Palestina menuduh Israel secara sengaja dan sistematis menargetkan anak-anak Palestina dan melakukan kejahatan keji terhadap mereka.
Dalam pernyataannya yang disampaikan hari ini, Selasa (06/06/2023), kementerian tersebut menyatakan keprihatinannya yang mendalam atas tindakan Israel yang membunuh, melukai, menangkap, menahan, dan menimbulkan trauma pada anak-anak Palestina, lapor kantor berita Palestina WAFA.
Korban terbaru adalah Mohammed Haitham Tamimi yang berusia dua tahun dari desa Nabi Saleh, dekat Ramallah, yang meninggal karena luka di kepala akibat peluru tajam yang sengaja ditembakkan oleh pasukan pendudukan Israel, kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
Insiden yang menyayat hati ini menggarisbawahi pengabaian yang konsisten yang ditunjukkan oleh pasukan Israel terhadap kehidupan warga Palestina, termasuk anak-anak, tambah pernyataan itu.
Sejalan dengan itu, Koordinator Khusus PBB untuk Proses Perdamaian Timur Tengah mengutuk pembunuhan balita Palestina oleh pasukan keamanan Israel.
"Saya mengutuk dan sangat sedih atas kematian seorang bocah lelaki Palestina berusia dua tahun, yang terluka parah oleh tembakan pasukan keamanan Israel di Al Nabi Saleh," kata Tor Wennesland di Twitter.
Dia menambahkan bahwa "warga sipil dan khususnya anak-anak terus menanggung beban konflik ini" dan mendesak otoritas Israel untuk membawa "mereka yang bertanggung jawab untuk dimintai pertanggungjawaban."
Kematian Tamimi menjadikan jumlah total anak-anak Palestina yang dibunuh oleh pasukan Israel pada tahun 2023 menjadi 27, berdasarkan angka dari laporan PBB pada bulan Mei. Dari jumlah tersebut, tujuh tewas di Jalur Gaza, dan 20 di Tepi Barat dan Yerusalem Timur.
(T.RA/S: Ahram Online)