Gaza, SPNA - Direktur Departemen Farmasi Rumah Sakit di Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza, Alaa Helles, mengimbau semua otoritas terkait “untuk memikul tanggung jawab mereka guna menyelamatkan nyawa pasien gagal ginjal akibat kekurangan akut pasokan medis yang diperlukan untuk pengobatan. sesi dialisis, yang merupakan ancaman terhadap kehidupan 1.100 pasien gagal ginjal, termasuk 38 anak-anak.”
Helles menjelaskan pada hari Kamis (14/09/2023) bahwa “gudang pusat benar-benar kosong dari bahan medis untuk layanan dialisis, termasuk filter darah, kanula, dan tabung darah.” Pasokan saat ini hanya akan cukup untuk menyediakan layanan selama sepuluh hari lagi, tambahnya.
Ia menjelaskan, Kementerian Kesehatan menyediakan lebih dari 13.000 sesi cuci darah bagi pasien gagal ginjal di rumah sakitnya setiap bulan, yang memerlukan penyediaan lebih dari 13.000 filter, 13.000 tabung darah, dan 26.000 kanula darah per bulan.
Helles meminta pihak berwenang terkait untuk “mengambil tindakan segera dalam menyediakan bahan medis habis pakai untuk kebutuhan pasien gagal ginjal, yang berarti terus memberikan pelayanan kepada mereka dan menjaga nyawa mereka.”
(T.RA/S: MEMO)