Lempar Batu Sembunyi Tangan: Israel Bantah Terlibat Dalam Serangan Udara Menargetkan Rumah Sakit Gaza, Benarkah?

Pengakuan Kemenkes Palestina secara implisit membantah pernyataan pihak Israel bahwa IDF tidak bersalah dimana mereka sebelumnya telah memperingati pihak rumah sakit untuk melakukan evakuasi.

BY 4adminEdited Wed,18 Oct 2023,01:59 PM

Jalur Gaza, SPNA – Militer Israel (IDF) kembali melakukan genosida menargetkan fasilitas sipil di Jalur Gaza dengan menghacurkan Rumah Sakit Al-Ahli Arabi dan yang menelan sekitar 500 korban jiwa, Selasa malam (17/10/2023).  

Menteri Kesehatan Israel Mai Alkaila menuding Israel bertanggungjawab atas pembantaian massal di rumah sakit Al-Ahli Arabi.

Namun seperti biasa Israel membantah tudingan tersebut dan mengklaim bahwa serangan roket dilakukan oleh gerakan Jihad Islam.

“Perlu diketahui, bahwa para teroris brutal di Gaza adalah pihak yang melakukan serangan bom bukan Militer Israel (IDF),” tulis PM Israel Benyamin Netanyahu di Twitter.

Sementara itu jubir IDF, Daniel Hagari menuding bahwa serangan dilakukan oleh kelonpok Jihad Islami yang gagal dalam peluncuruan roket lalu mengenai rumah sakit.

Benarkah klaim Israel tersebut?

Kelompok Jihad Islam membantah tuduhan IDF dan mengaku tidak melakukan aktivitas apapun pada saat serangan terjadi.     

Sementara itu Juru bicara Kemenkes Palestina di Jalur Gaza dalam konferensi pers dilansir Aljazera, Rabu dini hari (18/10/2023) melaporkan bahwa Israel sebelumnya telah memberikan peringatan kepada pihak Rumah Sakit Al-Ahli Arabi untuk mengevakuasi pasien sebelum serangan roket terjadi.

Pengakuan Kemenkes Palestina secara implisit membantah pernyataan pihak Israel bahwa IDF tidak bersalah dimana mereka sebelumnya telah memperingati pihak rumah sakit untuk melakukan evakuasi. 

Hal yang sama juga diutarakan oleh Raf Sanchez reporter MSNBC di Israel, yang mengatakan bahwa pihak IDF belum membeberkan bukti bahwa mereka tidak terlibat dalam serangan mematikan terhadap rumah sakit di Gaza.

Sanchez juga mengatakan bahwa roket yang menghancurkan rumah sakit Al-Ahli Arabi dan menewaskan 500 warga sipil adalah jenis roket mematikan yang memiliki kekuatan destruktif yang sangat tinggi dan mampu membunuh ratusan orang dalam satu kali serangan.

Israel memiliki jenis roket seperti itu untuk menghancurkan terowongan bawah tanah Hamas. Sementara roket Hamas dan Jihad Islam tidak memiliki kekuatan mengerikan seperti itu.

Menurutnya Israel masih melakukan permainan klasik dengan memutarbalikkan fakta, seperti dalam kasus pembunuhan terhadap Shireen Abu Akle. Dalam kasus tersebut Israel menuding kelompok bersenjata Palestina yang bersalah, namun setelah berbulan-bulan berlalu, Israel akhirnya mengaku bahwa pihaknya yang membunuh jurnalis Palestina tersebut.

Sementara itu Jackson Hinkle dalam tweet-nya membongkar bahwa Israel sudah terbiasa menghancurkan fasilitas sipil seperti rumah sakit. Dilansir Amnesty International, pada perang musim panas tahun 2014 Israel juga tercatat melakukan penyerangan terhadap Rumah Sakit Al-Aqsa di Deir Balah, Jalur Gaza.  

Serangan terhadap Gaza terjadi sejak (07/10/2023) yang diawali dengan misi penyerangan Hamas terhadap permukiman Israel di sekitar Gaza yang menelan ratusan korban jiwa dari pihak Israel dan ratusan lainnya ditawan oleh Hamas.

Israel mengaku bahwa pihaknya mengalami kegagalan intelejen dalam mengawasi pergerakan Hamas.

Sebagai pembalasan, IDF memberlakukan blokade total terhadap Gaza dengan memutus suplai air, listrik, bahan bakar dan menutup seluruh akses keluar masuk Gaza. Israel juga melancarkan serangan roket menargetkan permukiman sipil dimana korban meninggal diprediksi mencapai lebih dari 3000 jiwa.

(T.RS/SPNA)

leave a reply
Posting terakhir