Gaza, SPNA - Kantor Media Pemerintah Palestina di Gaza, pada Minggu (22/10/2023), menyatakan bahwa jumlah masjid yang hancur total akibat pemboman Zionis Israel meningkat menjadi 31 masjid dan 3 gereja rusak parah.
Pasukan pendudukan Israel melanjutkan perang keji terhadap tempat-tempat ibadah pada Sabtu malam (21/10/2023) dengan mengebom dua masjid di utara Jalur Gaza dan menghancurkannya secara total.
Sebelumnya, Kementerian Wakaf menyatakan bahwa pasukan pendudukan Israel terus melakukan kejahatan melawan agama, kemanusiaan, dan hukum internasional dalam serangan terus menerus di Jalur Gaza.
Kementerian Wakaf juga menyebutkan pemboman puluhan masjid, yang sebagian hancur total dan beberapa lainnya mengalami rusak parah, penghancuran tempat-tempat sipil, termasuk pemboman kantor Kementerian Wakaf, kantor Radio Al-Quran, dan Gereja Ortodoks Yunani.
Kementerian Wakaf menegaskan bahwa pihaknya masih menjalankan tugas bersama semua lembaga pemerintah dan menyampaikan pesan melalui para imam, dai, dan pegawai dengan mengirim mereka ke sebagian besar pusat penampungan untuk menghibur maupun menguatkan ketabahan para korban, mengadakan shalat, khutbah jumat, dan pengajian dakwah.
Kementerian Wakaf juga melakukan upaya melalui komite zakat di provinsi-provinsi untuk memberikan bantuan kepada korban dan para pengungsi, meskipun terbatasnya kemampuan, dengan tujuan memperkuat ketabahan masyarakat kita.
Kementerian Wakaf memperingatkan otoritas pendudukan Israel untuk menghentikan agresi dan menargetkan tempat-tempat suci, menargetkan perempuan, anak-anak dan orang tua.
Kementerian Wakaf Palestina di Jalur Gaza menyerukan semua lembaga Islam dan internasional untuk melakukan intervensi dan mengambil langkah-langkah nyata dalam menghentikan agresi Zionis Israel terhadap Jalur Gaza dan menuntut pertangggungjawaban Israel atas kejahatan terhadap serangan terhadap penduduk sipil, masjid, dan gereja.
Kementerian Kesehatan Palestina, pada Minggu siang (22/10/2023), mengumumkan bahwa agresi Israel di Jalur Gaza sejauh ini telah menyebabkan 4.651 penduduk Palestina meninggal dunia, termasuk di antaranya 1.873 anak-anak, 1.023 perempuan, dan 187 lanjut usia. Sementara itu sebanyak 14.245 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka.
(T.FJ/S: Palinfo)