Euro-Med: Tingkat Pembunuhan Anak-anak Palestina Belum Pernah Terjadi dalam Sejarah Perang

Lembaga Defense for Children International Palestina, mengkonfirmasi bahwa 120 anak-anak Palestina terbunuh setiap hari akibat pemboman terus-menerus oleh tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Thu,26 Oct 2023,07:11 AM

Gaza, SPNA - Lembaga Pemantau Hak Asasi Manusia Euro-Mediterania, sebagaimana dilansir Aljazeera, pada Minggu (22/10/2023), menyebutkan bahwa pembunuhan anak-anak dan bayi Palestina yang dilakukan Israel dalam agresi terhadap Jalur Gaza telah mencapai tingkat yang belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah perang, di mana serangan tersebut menargetkan bangunan pemukiman penduduk sipil.

Kementerian Kesehatan Palestina, pada Senin siang (23/10/2023), menyampaikan bahwa jumlah penduduk Palestina yang meninggal dunia di Jalur Gaza sejak awal serangan keji Israel telah meningkat menjadi 5.087 orang, termasuk di antaranya 2.055 anak-anak.

Diperkirakan jumlah sebenarnya mungkin berkali-kali lipat dari jumlah yang diumumkan secara resmi. Hal ini mengingat banyak jenazah yang masih terkubur di antara puing-puing rumah dan bangunan yang dibom oleh tentara pendudukan Israel dalam agresi terhadap Jalur Gaza.

Lembaga Defense for Children International Palestina, mengkonfirmasi bahwa 120 anak-anak Palestina terbunuh setiap hari akibat pemboman terus-menerus oleh tentara pendudukan Israel di Jalur Gaza. Anak-anak banyak meninggal dunia akibat sebagai serangan bom yang menimpa rumah dan tempat tinggal mereka.

Selain agresi Israel yang masih terus berlangsung hingga saat ini, pemadaman listrik di rumah sakit juga menimbulkan ancaman bagi kehidupan bayi yang sedang dirawat di dalam inkubator. Kondisi ini mengancam kehidupan bayi di rumah sakit akibat krisis listrik dan makanan.

Situasi kemanusiaan yang memburuk semakin buruk, di mana Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza mengumumkan bahwa sebanyak tujuh rumah sakit dan 21 pusat kesehatan tidak dapat beroperasi di Jalur Gaza.

Sementara itu generasi muda yang selamat dari pembunuhan serangan Israel dihantui rasa takut dan trauma. Mereka sangat membutuhkan layanan kesehatan mental dan dukungan psiko-sosial yang lama, apalagi terdapat ratusan anak-anak yang hidup tanpa keluarga, setelah orang tua dan saudara meninggal dunia dibunuh militer pendudukan Israel.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir

Belum Pernah Terjadi Sebelumnya, Israel Berencana Rampas Tanah Gereja di Yerusalem

“Ini adalah tindakan brutal, yang merupakan serangan langsung dan disengaja terhadap orang Kristen di Tanah Suci Yerusalem, gereja, dan hak-hak sejarah mereka yang dijamin secara internasional di kota Yerusalem, dengan dalih untuk melindungi ruang hijau. Rencana ini melayani agenda ideologis (Yahudi) yang menyangkal status dan hak-hak orang Kristen di Yerusalem,” sebut para pemimpin gereja.