Menteri Israel Ancam Jatuhkan Bom Nuklir ke Jalur Gaza

Eliyahu juga menyuarakan keberatan atas izin bantuan kemanusiaan apa pun yang dikirim ke Jalur Gaza. Ia mengklaim bahwa semua penduduk sipil yang tinggal di Jalur Gaza pelaku peperangan. Eliyahu menolak fakta bahwa mayoritas korban jiwa berasal dari anak-anak tak berdosa dan perempuan.

BY 4adminEdited Mon,06 Nov 2023,01:33 PM

Gaza, SPNA - Menteri Warisan Budaya Israel, Amichai Eliyahu, pada Minggu (05/11/2023), menyatakan bahwa satu pilihan Israel dalam perang di Gaza adalah menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

Ketika ditanya dalam sebuah wawancara dengan Radio Kol Berama, apakah Amichai Eliyahu menyarankan agar bom nuklir dijatuhkan di daerah Jalur Gaza, ia menjawab, “Itu salah satu caranya”.

Eliyahu juga menyuarakan keberatan atas izin bantuan kemanusiaan apa pun yang dikirim ke Jalur Gaza. Ia mengklaim bahwa semua penduduk sipil yang tinggal di Jalur Gaza pelaku peperangan. Eliyahu menolak fakta bahwa mayoritas korban jiwa berasal dari anak-anak tak berdosa dan perempuan.

“Kami tidak akan menyerahkan bantuan kemanusiaan kepada Nazi. Tidak ada penduduk sipil yang tidak terlibat di Gaza,” kata Amichai Eliyahu.

Eliyahu mendukung perampasan kembali tanah Jalur Gaza dan memulihkan permukiman ilegal Israel di daerah tersebut. Ia mengatakan bahwa Jalur Gaza tidak punya hak untuk hidup dan siapa pun yang mengibarkan bendera Palestina atau Hamas “tidak boleh terus hidup di muka bumi”.

Ketika Eliyahu ditanya tentang nasib penduduk Palestina, ia menjawa, “Mereka bisa pergi ke Irlandia atau padang pasir, dan negara-negara lain. Monster-monster di Gaza harus menemukan solusinya sendiri”.

Sementara itu, Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, dengan cepat menyangkal pernyataan Eliyahu terkait kemungkinan menjatuhkan bom nuklir di Jalur Gaza.

Sejumlah negara dan lembaga internasional menuduh otoritas pendudukan Israel sedang melakukan kejahatan perang dan genosida terhadap penduduk sipil Palestina di Jalur Gaza.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, hingga pada Minggu (05/11/2023), sebanyak 9.770 penduduk Palestina meninggal dunia dalam serangan udara militer pendudukan Israel, termasuk di antaranya 4.800 anak-anak dan 2.550 perempuan. Sementara itu, lebih 20.000 orang mengalami luka-luka dan ribuan lainnya masih hilang di dalam reruntuhan akibat serangan bom Israel.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza menunjukkan bahwa 70 persen dari korban jiwa dan luka-luka dalam pemboman Israel di Jalur Gaza adalah anak-anak dan perempuan.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply