Palestina: Israel Jatuhkan Bom Setara Kekuatan Nuklir Hiroshima di Jalur Gaza

Lebih dari 183.000 unit rumah rusak akibat agresi yang masih terus berlangsung. Jumlah ini merupakan 50 persen jumlah unit rumah yang ada di Jalur Gaza.

BY 4adminEdited Sat,28 Oct 2023,03:26 AM

Gaza, SPNA - Kepala kantor media pemerintah Palestina, Salama Maarouf,  membenarkan bahwa ukuran bahan peledak yang dijatuhkan di Jalur Gaza setara dengan kekuatan bom yang dijatuhkan di Hiroshima. Ia menyamakan pengeboman yang dilakukan Israel yang menargetkan bangunan penduduk sipil, sekolah, bahkan rumah sakit dengan pembantaian yang dilakukan Nazi Jerman.

“Otoritas Zionis Israel mengebom Jalur Gaza menggunakan lebih dari 12.000 ton bahan peledak. Ini setara dengan kekuatan bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima. Rata-rata 33 ton bahan peledak dijatuhkan di setiap kilometer persegi Jalur Gaza sejak awal agresi tersebut. Jumlah penduduk Palestina yang meninggal sejak awal pembantaian Nazi Israel sejak 7 Oktober telah mencapai 5.791 orang,” kata Salama Maarouf.

Salama Maarouf mengumumkan bahwa di antara 5.791 penduduk Palestina yang meninggal dunia dalam serangan Israel sejak 7 Oktober, 2.360 merupakan anak-anak, 1.292 perempuan dan 295 lansia. Sementara itu sebanyak 1.550 hilang tertimpa reruntuhan dan 16.297 orang mengalami luka-luka.

“Di Jalur Gaza, satu dari setiap 100 penduduk Palestina menjadi meniggal dunia atau terluka akibat pembantaian Nazi Israel yang sedang berlangsung di Jalur Gaza,” kata Salama Maarouf.

Salama Maarouf menyebutkan bahwa Jumlah total pengungsi telah mencapai sekitar 1.400.000. Jumlah ini mewakili 70 persen populasi penduduk Jalur Gaza. Para pengungsi ini tersebar di lebih dari 222 pusat penampungan, termasuk 100 di antaranya berada di kota Gaza dan utara Jalur Gaza.

Otoritas pendudukan Israel telah melakukan 644 pembantaian terhadap keluarga Palestina, yang satu pun anggota keluarganya selamat. Pembantaian 644 keluarga ini menyebabkan 4.292 penduduk Palestina meninggal dunia, yang sebagian besar adalah perempuan dan anak-anak.

“Ini menegaskan bahwa otoritas pendudukan melakukan pembantaian terhadap rakyat Palestina dengan tujuan membunuh dan menambah jumlah korban,” kata Salama Maarouf.

Salama Maarouf menyatakan bahwa lebih dari 183.000 unit rumah rusak akibat agresi yang masih terus berlangsung. Jumlah ini merupakan 50 persen jumlah unit rumah yang ada di Jalur Gaza. Ia menyebutkan bahwa lebih 28.000 unit rumah hancur total atau rusak parah yang tidak dapat dihuni lagi. Salama Maarouf menyebut bahwa Israel menghancurkan 75 unit kantor pemerintah dan puluhan fasilitas umum.

Salama Maarouf mengecam cara sejumlah media Barat dalam memberitakan agresi yang dilakukan Israel, yang dengan sengaja mendukung narasi pembantaian Israel melawan korban jiwa yang mayoritasnya merupakan anak-anak, Perempuan, orang tua, dan penduduk sipil di Jalur Gaza.

“Rakyat (Palestina) kami yakin bahwa hari di mana Nazi Israel akan membayar akibat atas kejahatannya akan segera tiba. Biarkan penjajah ini tahu bahwa rakyat kami tidak akan memaafkan, melupakan, atau mengampuni. Perlawanan yang menggunakan warga sipil sebagai perisai manusia dibantah oleh pemboman yang dilakukan Israel terhadap gereja, masjid, dan rumah sakit, yang paling jelas adalah pembantaian di Rumah Sakit Baptis Al-Ahli dan pemboman pusat-pusat penampungan,” kata Salama Maarouf.

Salama Maarouf menyatakan militer pendudukan Israel menetapkan tujuan dalam agresinya di Jalur Gaza untuk meningkatkan jatuhnya korban jiwa, dengan menargetkan gedung sipil, pasar, toko, toko roti, dan pusat-pusat penampungan pengungsi.

Salama Maarouf menegaskan seruan pentingnya membuka penyeberangan Rafah secara permanen, untuk membawa bantuan dan kebutuhan kemanusiaan, terutama bahan bakar, obat-obatan, makanan, dan bantuan lainnya bagi penduduk sipil.

(T.FJ/S: RT Arabic)

leave a reply
Posting terakhir