Pelapor PBB: Genosida di Gaza Terjadi atas Persetujuan Dunia

“(Pembantaian di Jalur Gaza) tidak berbeda dengan pembantaian lain yang dilakukan (di seluruh dunia) terhadap warga sipil. Genosida bukanlah tindakan individualis, melainkan sebuah proses yang berlangsung melalui sejumlah tahapan (dan pembiaran). Setiap orang harus berupaya untuk menghalanginya,” kata Francesca Albanese.

BY 4adminEdited Tue,26 Dec 2023,07:14 AM

Gaza, SPNA - Francesca Albanese, sebagaimana dilansir Aljazeera, pada Senin (25/12/2023), pelapor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, menyatakan bahwa kejahatan genosida yang dilakukan Israel di Jalur Gaza saat ini terjadi atas izin dunia, seperti yang terjadi di Srebrenica dan Rwanda sebelumnya.

Pernyataan ini dilontarkan Francesca Albanese ketika mengomentari pernyataan Komisaris Tinggi Hak Asasi Manusia PBB yang menyebut Israel melakukan kejahatan lainnya berupa “eksekusi di luar hukum” terhadap 11 penduduk sipil Palestina yang tidak bersenjata di depan keluarga mereka di daerah Rimal di Jalur Gaza.

“(Pembantaian di Jalur Gaza) tidak berbeda dengan pembantaian lain yang dilakukan (di seluruh dunia) terhadap warga sipil. Genosida bukanlah tindakan individualis, melainkan sebuah proses yang berlangsung melalui sejumlah tahapan (dan pembiaran). Setiap orang harus berupaya untuk menghalanginya,” kata Francesca Albanese.

Francesca Albanese menekankan bahwa kejahatan genosida di Jalur Gaza saat ini terjadi di depan mata dunia. Ia menyinggung kejahatan serupa juga terjadi sebelumnya di Srebrenica dan Rwanda.

Francesca Albanese menjelaskan bahwa genosida dan pembantaian anak-anak Gaza yang tidak berdosa dilakukan oleh “tentara bayaran” dari sejumlah negara, antara lain Perancis, Amerika Serikat, Inggris, Ukraina, Italia, Jerman, Afrika Selatan, dan India.

“Tetapi tidak ada yang menyebut mereka sebagai teroris asing,” kata Francesca Albanese.

Harus Ada Tekanan

Pelapor Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) untuk hak asasi manusia di wilayah Palestina, Francesca Albanese, mendesak perlunya memberikan tekanan pada peradilan di negara-negara yang mengirim warganya untuk melakukan kejahatan perang di negara lain, termasuk wilayah pendudukan Palestina, dengan mengadili dan meminta pertanggungjawaban atas tindakan kejahatan kemanusiaan yang mereka lakukan di Jalur Gaza.

Francesca Albanese menghadapi tekanan besar karena sikap tegasnya yang menentang pendudukan Palestina yang dilakukan Israel sejak dirinya menjabat di PBB pada tahun 2022.

Sementara itu, Israel hingga saat ini masih terus membombardir dan melancarkan serangan darat di Jalur Gaza. Kementerian Kesehatan Palestina di Jalur Gaza, pada Minggu (24/12), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza telah meningkat menjadi 20.424 orang dan 54.036 lainnya mengalami luka-luka. Lebih lebih 8.000 korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan sebanyak lebih 6.200 adalah perempuan.

(T.FJ/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir

Pelapor Khusus PBB: Palestina adalah Korban Standar Ganda Barat

Albanese menyebutkan bahwa lebih dari 4.000 penduduk Palestina meninggal dunia, lebih 25 persen unit rumah hancur, dan lebih dari satu juta penduduk Palestina terpaksa mengungsi. Semua fasilitas dasar hancur akibat pemboman Israel, termasuk di antaranya rumah sakit yang tidak berfungsi lagi, tidak ada air, obat-obatan, atau bahan bakar, dan ini hanya sebagian kecil dari penderitaan.