Pelapor Khusus PBB: Palestina adalah Korban Standar Ganda Barat

Albanese menyebutkan bahwa lebih dari 4.000 penduduk Palestina meninggal dunia, lebih 25 persen unit rumah hancur, dan lebih dari satu juta penduduk Palestina terpaksa mengungsi. Semua fasilitas dasar hancur akibat pemboman Israel, termasuk di antaranya rumah sakit yang tidak berfungsi lagi, tidak ada air, obat-obatan, atau bahan bakar, dan ini hanya sebagian kecil dari penderitaan.

BY 4adminEdited Mon,23 Oct 2023,05:25 PM

Washington, SPNA - Pelapor Khusus Hak Asasi Manusia PBB di Palestina, Francesca Albanese, pada Sabtu (21/10/2-23), menggambarkan situasi di Jalur Gaza sangat tragis dan mengerikan, serta menyebut negara-negara Barat mempraktikkan standar ganda. Ia mengecam operasi pengeboman yang terus berlanjut yang menargetkan penduduk sipil dan menghancurkan infrastruktur di Jalur Gaza.

Albanese yang mengecam sikap diam internasional terhadap kejahatan yang terjadi di Gaza. Ia menekankan bahwa perpindahan penduduk Palestina dari tanah mereka tidak akan diizinkan lagi seperti yang terjadi di masa lalu. Francesca Albanese menyinggung niat sejumlah pemimpin Israel untuk mengusir penduduk Palestina di bawah kekuasaan Israel menggunakan dalih perang seperti yang terjadi pada tahun 1948 dan 1967.

Albanese menekankan bahwa negara-negara Barat mempraktikkan standar ganda, di mana rakyat Palestina adalah korban utama dari standar ganda ini. Ia menekankan penolakannya terhadap bahasa yang digunakan oleh para pemimpin Israel yang menghina kemanusiaan rakyat Palestina di Gaza.

Albanese menyebutkan bahwa lebih dari 4.000 penduduk Palestina meninggal dunia, lebih 25 persen unit rumah hancur, dan lebih dari satu juta penduduk Palestina terpaksa mengungsi. Semua fasilitas dasar hancur akibat pemboman Israel, termasuk di antaranya rumah sakit yang tidak berfungsi lagi, tidak ada air, obat-obatan, atau bahan bakar, dan ini hanya sebagian kecil dari penderitaan.

Albanese mengecam keras bahasa yang digunakan oleh politisi Israel terhadap penduduk sipil Palestina, seperti mengatakan bahwa mereka memerangi hewan manusia dan tidak ada warga sipil di Jalur Gaza. Ia menyebut ini sebagai hal yang “memalukan, tidak bermoral, ilegal, dan tidak dapat diterima”.

Albanese menyerukan agar hal tersebut dikecam keras oleh masyarakat internasional, karena menghilangkan rasa kemanusiaan masyarakat Gaza.

Albanese juga menyatakan bahwa perintah evakuasi yang baru-baru ini dikeluarkan terhadap 60 persen penduduk Jalur Gaza di utara untuk menuju Selatan Jalur Gaza sama sekali tidak dapat diterima dan ilegal.

Francesca Albanese menyesalkan balas dendam membutakan semua orang, termasuk negara-negara Barat, yang menurutnya harus adil dan menjamin penghormatan terhadap hukum internasional dan perlindungan terhadap penduduk sipil. Ia menyerukan tercapainya gencatan senjata, mengizinkan masuknya bantuan kemanusiaan tanpa hambatan, membebaskan tahanan dan seluruh penduduk sipil Palestina yang ditahan secara sewenang-wenang oleh Israel, serta memulai periode baru yang tenang dan damai.

Kementerian Kesehatan Palestina, pada Minggu siang (22/10/2023), mengumumkan bahwa agresi Israel di Jalur Gaza sejauh ini telah menyebabkan 4.651 penduduk Palestina meninggal dunia, termasuk di antaranya 1.873 anak-anak, 1.023 perempuan, dan 187 lanjut usia. Sementara itu sebanyak 14.245 penduduk Palestina lainnya mengalami luka-luka.

(T.FJ/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir