AS Menghalangi Keanggotaan Palestina di PBB, Israel Tepuk Tangan

“RUU tersebut diusulkan 6 bulan setelah pembunuhan massal terburuk terhadap orang Yahudi pasca Holocaust dan setelah kejahatan seksual serta kekejaman lainnya yang dilakukan oleh Hamas, hal ini akan menjadi hadiah atas terorisme. Ini adalah usulan yang memalukan,‘’ ujar Menlu Israel.

BY 4adminEdited Fri,19 Apr 2024,04:58 AM
Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz, Sumber: Rt Arabic

Washington, SPNA - Menteri Luar Negeri Israel, Yisrael Katz menyambut baik veto AS terhadap rancangan resolusi penerimaan Palestina sebagai anggota penuh di PBB.

“RUU tersebut diusulkan 6 bulan setelah pembunuhan massal terburuk terhadap orang Yahudi pasca Holocaust dan setelah kejahatan seksual serta kekejaman lainnya yang dilakukan oleh Hamas, hal ini akan menjadi hadiah atas terorisme. Ini adalah usulan yang memalukan,‘’ ujarnya seperti dikuti dari Rt Arabic, Kamis (18/04/2204).

Dia menambahkan bahwa Israel akan terus berperang sampai Hamas tersingkir dan semua sandera di Jalur Gaza dibebaskan.

Sementara itu, Pemerintah Palestina, mengecam penggunaan hak veto Amerika Serikat di Dewan Keamanan karena mencegah Negara Palestina memperoleh keanggotaan penuh di PBB.

Sebelumnya Amerika Serikat dilaporkan menggunakan hak veto untuk menghalangi upaya Palestina menjadi anggota penuh di PBB. Resolusi yang diusulkan oleh Aljazair tersebut diblokir oleh veto AS. Pemungutan suara dilakukan pada 18 April 2204. Ini kali keempat AS menggunakan hak veto terkait Israel-Palestina.

Pemerintahan Biden menyatakan Palestina harus bernegosiasi dengan Israel sebelum menjadi anggota PBB. Palestina sebelumnya diberi status "negara pengamat non-anggota" pada 2011. Meskipun tidak memiliki hak suara di Majelis Umum, Palestina dapat berpartisipasi di badan-badan PBB, seperti Pengadilan Kriminal Internasional.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir
1.jpg

Palestina tuntut keanggotaan penuh di PBB

Ramallah, SPNA – Menteri Luar Negeri Palestian Dr. Riyad Maliki dalam pertemuan dengan Delegasi Swedia untuk perdamaian dunia, Per Orneous di Ramallah, Selasa (08/08/2017) mengatakan,