Gencatan Senjata dengan Hamas Masih Buntu, Pemerintahan Benyamin Netanyahu Didemo Warganya Sendiri

Ratusan warga Israel menggelar aksi demo di kota Tel Aviv pada Kamis (18/04/2024). Mereka menuntut pemerintah Benyamin Netanyahu untuk segera menjalin kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas

BY 4adminEdited Fri,19 Apr 2024,05:00 AM
Gencatan Senjata Dengan Hamas Masih Buntu, Pemerintahan Benyamin Netanyahu Didemo Warganya Sendiri

Tel Aviv, SPNA -  Ratusan warga Israel menggelar aksi demo di kota Tel Aviv pada Kamis (18/04/2024). Mereka menuntut pemerintah Benyamin Netanyahu untuk segera menjalin kesepakatan pertukaran tahanan dengan Hamas.

Menurut laporan surat kabar Yisrael Heyom, para demonstran berkumpul di depan markas Kementerian Pertahanan, menutup jalan, untuk menekan pemerintah Israel agar melakukan kesepakatan pertukaran yang akan membebaskan tahanan Israel di Gaza.

Demonstrasi ini merupakan bagian dari gerakan yang diorganisir oleh keluarga tahanan Israel di Gaza, dan bertepatan dengan pertemuan Dewan Perang Israel guna membahas kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Jalur Gaza.

Ini merupakan pertemuan pertama yang membahas gencatan senjata setelah Israel menyatakan bahwa Hamas menolak proposal perjanjian yang diajukan kepada mereka, peka lalu.

Dengan mediasi Qatar, Mesir, dan Amerika Serikat, faksi-faksi Palestina di Gaza dan Israel telah melakukan negosiasi tidak langsung, selama berbulan-bulan namun gagal.

Tel Aviv dilaporkan telah menahan setidaknya 9.500 warga Palestina dari Jalur Gaza. Sementara Hamas menahan 134 warga Israel di Gaza, sayangnya 70 di antaranya terbunuh akibat serangan Israel.

Kegagalan pemerintahan Netayahu mencapai gencatan senjata telah menuai kecaman dari pihak oposisi dan protes rakyat di Israel. Netanyahu dan pejabat pendukungnya dituntut untuk menemuka solusi guna mencapai kesepakatan dengan Hamas.

Sebelumnya, Hamas menuduh Netanyahu “keras kepala”. Mereka menuntut agar Israel mengakhiri agresi terhadap Gaza, menarik kembali pasukan IDF, dan memberikan kebebasan bagi para pengungsi untuk kembali ke rumah mereka, serta menjamin masuknya bantuan yang dibutuhkan ke Gaza.

Perang di Gaza telah menyebabkan lebih dari 33.000 warga Palestina gugur dan terluka, sebagian besar dari mereka adalah anak-anak dan wanita. Selain itu, perang tersebut juga menyebabkan kehancuran besar-besaran dan kelaparan, merenggut nyawa anak-anak dan orang tua, menurut data Palestina dan PBB.

Meskipun demikian, Israel masih terus melanjutkan perang, padahal Dewan Keamanan PBB mengeluarkan resolusi agar Israel mendukung gencatan senjata segera, dan meskipun Israel dipanggil menghadap Mahkamah Internasional atas tuduhan melakukan "genosida".

(T.RS/S:AnadoluAgency)

leave a reply
Posting terakhir