Harus Berpikir Seribu Kali, Ini Syarat Jika Ingin Menjadi Wartawan Lapangan di Gaza

Seringkali kita menjumpai adegan berdarah atau ibu-ibu yang berduka karena kehilangan anak laki-lakinya. Namun, kita harus mengesampingkan semua itu dan kembali berdiri di depan kamera dan terus melaporkan.

BY 4adminEdited Sun,28 Apr 2024,11:41 AM

Oleh: Tareq Abu Azzoum, Wartawan Palestina di Gaza untuk Aljazeera

Menjadi jurnalis Palestina yang meliput dari Gaza bukanlah tugas yang mudah karena kami berjuang setiap hari untuk mendapatkan kebutuhan pokok, seperti makanan, air, dan obat-obatan. Kita juga harus berusaha memastikan keamanan anggota keluarga kita sebelum berdiri di depan kamera.

Ini bukan pekerjaan mudah karena kita dikelilingi oleh bahaya, dan kita takut diserang kapan saja. Kami terus berpindah dari satu tempat ke tempat lain untuk mendapatkan informasi yang dapat dipercaya atau bergerak sesuai perintah militer Israel untuk berada di wilayah yang seharusnya berada di zona aman. Namun kita telah menyaksikan tindakan genosida bahkan di wilayah tersebut.

Kami juga kehilangan sejumlah kolega dan anggota keluarga saat melapor. Hal ini menambah tekanan psikologis besar yang dihadapi jurnalis Palestina sejak dimulainya perang.

Seringkali kita menjumpai adegan berdarah atau ibu-ibu yang berduka karena kehilangan anak laki-lakinya. Namun, kita harus mengesampingkan semua itu dan kembali berdiri di depan kamera dan terus melaporkan.

(T.HN/S: Aljazeera)

leave a reply
Posting terakhir