Israel Kubur Hidup-hidup Penduduk Palestina di Kuburan Massal Rumah Sakit Nasser Gaza

Kuburan massal ditemukan setelah tentara Israel mundur dari Khan Yunis pada 7 April 2024 setelah serangan selama empat bulan di kota tersebut yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur dan membunuh ribuan penduduk Palestina.

BY 4adminEdited Sun,28 Apr 2024,04:05 AM

Gaza, SPNA - Departemen Pertahanan Sipil Palestina di Gaza, pada Kamis (25/04/2024), mengumumkan bahwa 392 jenazah ditemukan dari tiga kuburan massal di Kompleks Rumah Sakit Nasser di kota Khan Yunis, dengan beberapa jenazah menunjukkan tanda-tanda dikubur dalam keadaan hidup-hidup.

“Kami membutuhkan pemeriksaan forensik terhadap sekitar 20 jenazah orang-orang yang kami pikir telah dikubur hidup-hidup di Kompleks Rumah Sakit Nasser,” kata anggota Pertahanan Sipil Palestina, Mohammed Mughier.

Mohammed Mughier menyebutkan bahwa beberapa di antara jenazah adalah anak-anak. Ia menegaskan bahwa penemuan bukti kejahatan ini menunjukkan bahwa tentara Israel melakukan kejahatan terhadap kemanusiaan. Sepuluh jenazah tangannya terikat, sementara yang jenazah lainnya di tubuhnya masih terpasang selang medis.

“Ada indikasi Israel melakukan eksekusi lapangan terhadap beberapa korban, sementara jenazah korban lainnya memiliki tanda-tanda penyiksaan dan sebagian lainnya punya tanda-tanda dikubur hidup-hidup. Sejumlah korban dikuburkan dalam kantong plastik dan ditempatkan di kedalaman tiga meter, sehingga mempercepat pembusukannya,” kata pejabat Departemen Pertahanan Sipil Gaza saat konferensi pers.

Kuburan massal ditemukan setelah tentara Israel mundur dari Khan Yunis pada 7 April 2024 setelah serangan selama empat bulan di kota tersebut yang menghancurkan sebagian besar infrastruktur dan membunuh ribuan penduduk Palestina.

Pemerintah Palestina menekankan bahwa tentara Israel menggunakan penghilangan paksa sebagai kebijakan sistematis terhadap penduduk sipil di Jalur Gaza. Ribuan penduduk Palestina masih hilang di Jalur Gaza.

“Beberapa jenazah yang ditemukan telah berubah menjadi abu. Lembaga internasional harus mengidentifikasi jenis senjata yang digunakan (oleh Israel). Kami menemukan mayat tanpa kepala dan tubuh tanpa kulit di Kompleks Nasser, dan beberapa di antaranya telah dicuri organnya,” kata Departemen Pertahanan Sipil awal pekan ini.

Ratusan jenazah baru-baru ini juga ditemukan di utara Jalur Gaza, khususnya di dalam dan sekitar Rumah Sakit Al-Shifa, tempat pasukan Israel melancarkan operasi militer berdarah dan menghancurkan yang berlangsung dari 18 Maret hingga 1 April.

Juru Bicara Sekretaris Jenderal PBB, Stephane Dujarric, pada Rabu (25/04), menyerukan penyelidikan yang jelas, transparan dan kredibel terhadap kuburan massal yang ditemukan di Jalur Gaza.

Sejak tanggal 7 Oktober hingga saat ini, dengan dukungan Amerika dan Eropa, tentara Israel masih terus melanjutkan agresi terhadap Jalur Gaza dan juga melakukan serangan di berbagai kawasan di Tepi Barat. Pesawat tempur Israel mengebom kawasan di sekitar rumah sakit, gedung, apartemen, dan rumah penduduk sipil Palestina. Israel juga mencegah dan memblokade masuknya air, makanan, obat-obatan, dan bahan bakar ke Jalur Gaza. Israel terus menerus melakukan kejahatan kemanusiaan dan pelanggaran terhadap hukum humaniter internasional.

Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, pada Sabtu (27/03), mengumumkan bahwa jumlah korban jiwa akibat pemboman Israel di Jalur Gaza sejak 7 Oktober 2023 lalu telah meningkat menjadi 34.388 orang dan 77.437  lainnya mengalami luka-luka, di mana mayoritas korban korban jiwa pemboman Israel adalah anak-anak dan perempuan.

Sementara itu, berdasarkan laporan pihak berwenang Jalur Gaza dan organisasi internasional, lebih dari 85 persen atau sekitar 1,9 juta penduduk Palestina di Jalur Gaza terpaksa harus mengungsi setelah kehilangan tempat tinggal dan penghidupan akibat pemboman Israel.

(T.FJ/S: OCHA, Palinfo, The Cradle)

leave a reply
Posting terakhir

Investigasi Ungkap 4 Kuburan Massal Kekejian Israel di Desa Tantura Palestina

Para peneliti dan sejarawan mengatakan bahwa desa Tantura dihuni oleh sekitar 1.500 orang, banyak penduduk dibunuh dalam pembantaian yang dilakukan oleh geng-geng Zionis Israel. Pada saat ini di bekas desa Tantura dibangun objek wisata pantai, di mana salah satu lokasi parkir mobil di objek wisata ini dibangun di atas kuburan massal penduduk Tantura.