Eksekusi mati menanti sejumlah mata-mata Israel yang berhasil ditangkap di Jalur Gaza
Jalur Gaza -SPNA- Aparat keamanan di Jalur Gaza mulai menggelar operasi penangkapan berskala besar dengan tujuan untuk menangkap sejumlah orang yang selama ini menjadi mata-mata Israel.
Situs berita “Elmajdnews” memberitakan, Senin (3/4), bahwa sejak operasi penangkapan dilakukan, tidak lama kemudian, pihak kepolisian berhasil menangkap sejumlah mata-mata, dan terus melanjutkan pemburuan terhadap sejumlah oknum lainnya.
Untuk memaksimalkan operasi penangkapan ini, aparat bahkan mengumumkan keringanan hukuman bagi mereka yang rela menyerahkan diri secara langsung.
Sebelumnya, situs tersebut telah menurunkan informasi awal bahwa operasi penangkapan akan dilakukan guna mensterilkan Jalur Gaza dari oknum-oknum yang selama ini ditengarai loyal terhadap kepentingan Israel.
Gerakan Kepolisian Kementrian Dalama Negeri Palestina ini semakin dioptimalkan, pasca peristiwa pembunuhan Mazen Fuqaha’, salah satu kader terbaik sayap militer Hamas, Brigade Al-Qassam, pada 24 Maret lalu. Fuqaha’ meninggal setelah tertembak peluru oleh sejumlah pelaku misterius.
Tanpa ragu, Brigade Al-Qassam langsung mengumumkan bahwa Israel adalah pihak yang berada dibalik pembunuhan terencana Fuqaha’ tersebut.
Pada 31 Mei lalu, telah dilangsungkan eksekusi mati terhadap tiga orang mata-mata Israel yang mendapat sambutan dan apresiasi luas dari masyarakat. Sejumlah eksekusi mati lainnya juga pernah dilakukan oleh Hamas khususnya pasca perang Israel tahun 2014. Mereka yang terbukti bekerja untuk kepentingan Israel, akhirnya berhasil ditangkap dan mendapat hukuman yang setimpal.
Masyarakat di Jalur Gaza memberi respon yangs semuanya senada melalui situs jejaring sosial, bahwa mereka yang terbukti menjadi mata-mata Israel, maka hukum qishash seperti eksekusi mati cukup pantas mereka terima.
SPAN Gaza City
Penerjemah: Ihsan Zainuddin