Ramallah, SPNA - Ketua Otoritas Palestina (PA) Mahmoud Abbas mengatakan kepada anggota Knesset Israel selama pertemuan di kantornya di Ramallah pada Minggu (02/09/2018) bahwa seorang delegasi PA dari pejabat keamanan dan intelijen berada di Washington, D.C. untuk melakukan pembicaraan dengan CIA, Axios melaporkan.
Kunjungan ini berlangsung meski ada ketegangan terus-menerus antara PA dan administrasi Trump atas sikap Presiden Donald Trump di Jerusalem.
PA memutuskan untuk memboikot pemerintahan Trump setelah Trump mengakui Yerusalem sebagai ibukota Israel dan merelokasi kedutaan AS di Israel ke Yerusalem.
Sejak itu, pejabat PA menolak untuk terlibat dengan pejabat Amerika dan telah berulang kali menolak proposal perdamaian pemerintahan Trump, mengklaim itu dikoordinasikan dengan Israel.
Hubungan antara CIA dan layanan Intelijen Umum PA adalah salah satu dari beberapa saluran komunikasi yang berfungsi antara pemerintahan Trump dan PA, Axios mencatat.
Meskipun memangkas bantuan kepada PA bersamaan dengan keputusannya untuk menghentikan pendanaan badan PBB untuk Pengungsi Palestina, UNRWA, pemerintahan Trump telah memutuskan untuk mempertahankan pendanaan yang diberikannya kepada layanan keamanan PA, tambah laporan itu. Memang, sebuah laporan bulan lalu menunjukkan bahwa Departemen Luar Negeri telah mentransfer puluhan juta dolar kepada pasukan keamanan preventif PA, dalam upaya untuk memungkinkan aparat keamanan PA bertindak dengan cara yang paling efektif untuk mencegah terorisme di Yudea dan Samaria.
Laporan pada hari Minggu tersebut bukanlah yang pertama tentang pertemuan antara pejabat Amerika dan PA. Pada bulan Mei, Haaretz melaporkan bahwa Faraj telah bertemu sebulan sebelumnya dengan Mike Pompeo, yang saat itu menjadi kepala CIA dan saat ini Sekretaris Negara AS.
(T.RA/S: Israel National News)