Alasan keamanan, The Jerusalem Post hapus laporan berjudul ‘’Militer Israel danai pemberontak Suriah” 

Tel Aviv, SPNA - Surat kabar Israel, The Jerusalem Post melansir sebuah laporan Selasa kemarin (04/09/2018)  di situsnya, bahwa tentara Israel,

BY 4adminEdited Thu,06 Sep 2018,10:52 AM

Tel Aviv, SPNA - Surat kabar Israel, The Jerusalem Post melansir sebuah laporan Selasa kemarin (04/09/2018)  di situsnya, bahwa tentara Israel, IDF menyuplai senjata dan dana kepada kelompok bersenjata Islam di dataran Tinggi Golan.

Koresponden khusus Russian Times, melaporkan bahwa Dewan Editorial surat kabar Israel tersebut menuruti instruksi IDF untuk menghapus laporan tersebut karena faktor keamanan.

Jerusalem Post selasa lalu menerbitkan artikel berjudul “IDF danai pemberontak Suriah.” Dalam laporan tersebut beberapa personel Pasukan Pertahanan Israel,  IDF , mengaku untuk pertama kalinya, bahwa IDF  menyuplai senjata dan dana kepada pemberontak Suriah di perbatasan Israel dan Suriah.

Artikel ini dihapus sesaat setelah dipublikasi, namun  salinannya masih dapat baca di memori pencarian Google.

IDF menyatakan pihaknya tidak akan memberikan komentar terhadap hal ini.

(T.RS/S:RtArabic)

leave a reply
Posting terakhir

Jerusalem Post: Sejumlah Pejabat Tinggi Israel Terancam akan Ditangkap Sebagai Bagian dari Penyelidikan ICC

Surat kabar tersebut menyebutkan bahwa selain Netanyahu, Pengadilan Internasional juga akan menangkap Mantan Menteri Pertahanan Moshe Ya'alon, dan Mantan Kepala Staf Angkatan Darat Israel Benny Gantz yang juga merupakan Menteri Pertahanan saat ini. Mereka bersama sejumlah panglima Angkatan darat lainnya diancam akan ditangkap sehubungan dengan penyelidikan kejahatan perang yang dilakukan oleh Pengadilan Internasional di Yerusalem Timur, Tepi Barat dan Jalur Gaza sejak 13 Juni 2014.

Yahudi Radikal Serang Fotografer Jerusalem Post

Insiden itu terjadi ketika Salem mencoba mengambil gambar para siswa dari komunitas Yahudi ultra-Ortodoks, Haredim, yang saat itu tetap melanjutkan kegiatan persekolahan mereka di tengah keputusan pemerintah untuk menutup lembaga pendidikan yang terletak di daerah yang terkena dampak Corona.