Kuala Lumpur, SPNA - Pemerintah Malaysia, beberapa hari lalu (Sabtu, 08/09/2018), meluncurkan kampanye nasional penggalangan dana untuk membantu Badan PBB yang mengurus bantuan pengungsi Palestina (UNRWA).
Kampanye tersebut dilakukan untuk mengisi kekosongan dana yang sedang dihadapi UNRWA pasca penarikan Amerika Serikat seluruh bantuan kemanusiaannya. Amerika merupakan penyuplai dana terbesar untuk badan UNRWA.
Wakil Perdana Menteri Malaysia Wan Aziziyah dalam sebuah penyataannya mengatakan, “Kekurangan dana UNRWA akhir-akhir ini berpengaruh terhadap pendidikan, kesehatan dan bantuan kemanusiaan lainnya yang diberikan kepada pengungsi Palestina.”
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Wakil PM Malaysia tersebut mengajak seluruh warga Malaysia untuk ikut berpartisipas. Sekecil apapun bantuannya akan bernilai besar bagi rakyat Palestina yang tidak memiliki apapun. Ia menambahkan bahwa pemerintahannya terus berusaha untuk menjamin keberlangsungan UNRWA.
Acara pembukaan kampanye yang diadakan di Kuala Lumpur tersebut turut dihadiri oleh ratusan orang dari sektor pemerintahan dan swasta Malaysia. Mereka mengaku siap berpartisipasi dalam kampanye yang berlangsung selama satu bulan setengah ini.
Disebutkan bahwa kampanye tersebut terselenggara berkat negosiasi panjang antara UNRWA dan pemerintah Malaysia. Malaysia berjanji akan menjadi donatur tetap untuk UNRWA, disamping berusaha menggunakan kekuatan politiknya di PBB untuk menggalang bantuan bagi pengungsi Palestina.
(T.HN/S:Palsawa)
