Paris, SPNA - Pemerintah Perancis dilaporkan menangkap sekitar 1000 orang dalam aksi protes ‘’jubah kuning’’ di sejumlah kota di Perancis.
125.000 orang dilaporkan turun ke jalan di berbagai kota serta terlibat bentrok dengan polisi, Sabtu (08/12/2018)
Berdasarkan keterangan BBC, 126 warga sipil dan 3 polisi dilaporkan luka-luka.
Perdana Menteri Erdouard Philippe melalui pernyataan dilansir stasiun TV setempat mengajak demonstran untuk bernegosiasi demi menenangkan situasi.
“Pembicaraan sudah dilakukan, dan penting sekali mengembalikan persatuan nasional, ‘’ ujarnya.
90.000 personel kepolisian, 12 kendaraan lapis baja dikerahkan di paris dan kota-kota lainnya. Meskipun demikian, demonstran dilaporkan melakukan aksi kekerasan dengan menghancurkan sejumlah tokoh dan membakar mobil.
Di Paris, demonstran menutup jalan Port Mayotte, salah satu jalur utama menuju ke pusat kota. Ledakan masa juga terjadi di kota Lion, Marseille, Grenoble.
Diebutkan bahwa demonstrasi tersebut terjadi menentang keputusan pemerintah karena menaikkan harga pajak BBM. Meskipun pemerintah Perancis sudah membatalkan keputusan tersebut dan menangguhkan kenaikan harga listrik dan gas tahun 2019 namun demonstrasi masih terus berlanjut.
Para demonstran bahkan menggelar Presiden Perancis, Emmanuel Macron ‘’Presiden Elit” , karena dinilai menutup mata dari kesulitan yang dihadapi warga sipil.
(T.RS/S:BBC)