Tepi Barat, SPNA - Warga Palestina melakukan serangan parsial di Tepi Barat yang diduduki Israel, Selasa (15/01/2019), untuk memprotes undang-undang jaminan sosial yang kontroversial.

Toko-toko dan tempat usaha tutup di kota Ramallah dan Nablus sebagai bagian dari pemogokan, menurut wartawan Anadolu Agency di daerah itu.

Selasa adalah hari pertama dalam pendaftaran wajib yang ditetapkan oleh pemerintah yang berbasis Ramallah bagi perusahaan untuk bergabung dengan Social Security Corporation (SSC).

Keanggotaan wajib menargetkan institusi yang memiliki lebih dari 200 karyawan, dan sisanya akan didaftarkan secara berurutan pada tahun 2020.

Lebih dari 500 perusahaan dan LSM telah mengumumkan rencana untuk bergabung dengan aksi mogok, yang diserukan oleh Gerakan Terpadu untuk Menurunkan UU Jaminan Sosial, sebuah LSM.

Aksi duduk juga direncanakan di kota Ramallah dan al-Bireh sebagai bagian dari protes itu.

Sejak akhir September, undang-undang tersebut telah dihadapkan dengan protes dari institusi dan pengusaha sektor swasta, yang menolak lebih dari 27 item karena "tidak adil bagi karyawan dan majikan".

Undang-undang tersebut menyerukan pengurangan 7,2 persen dari gaji bulanan karyawan sektor swasta untuk dana jaminan sosial (yang juga diharapkan akan dibayarkan oleh pemberi kerja) dan menetapkan usia pensiun nasional - untuk pria dan wanita - yaitu 60 tahun.

(T.RA/S: Anadolu Agency)