Gaza, SPNA - Setelah dua malam pemboman dalam skala besar terjadi di Jalur Gaza oleh pasukan Israel, yang menjatuhkan puluhan bom di wilayah terblokade tersebut, tampaknya seseorang di Gaza berusaha membalasnya pada Kamis malam dengan menembakkan beberapa peluru ke arah Israel.
Namun, kelompok-kelompok perlawanan Palestina di Gaza, yang biasanya cepat mengklaim pujian atas tindakan serupa, justru membantah terlibat dalam serangan kali ini.
Hamas, Jihad Islam dan Komite Perlawanan Rakyat semuanya mengeluarkan pernyataan terpisah, yang secara resmi menyangkal keterlibatan mereka dalam kaitannya dengan penembakan rudal tersebut.
Brigade Al-Qassam, sayap bersenjata Hamas, mengatakan dalam sebuah pernyataan singkat bahwa waktu penembakan rudal ini mencurigakan, sebab terjadi ketika para pemimpin Hamas bertemu dengan tim keamanan Mesir, guna membahas pengaturan untuk menjaga ketenangan di wilayah pantai tersebut.
Selain itu, Daoud Shehab, juru bicara Jihad Islam, membantah tuduhan Israel bahwa gerakan Jihad Islam adalah yang menembakkan rudal ke Tel Aviv.
Brigade Salaheddin, sayap bersenjata dari Komite Perlawanan Rakyat, juga mengeluarkan pernyataan yang membantah keterkaitan antara gerakannya dengan rudal tersebut.
Perlu disebutkan bahwa, dari waktu ke waktu, beberapa kelompok kecil yang tidak dikenal, mencoba menembakkan rudal ke wilayah terbuka di Israel, yang bagi banyak pengamat terlihat seperti tindakan yang dimaksudkan untuk menciptakan ketegangan, dan menyeret kawasan itu ke gelombang baru eskalasi militer.
Kementerian Dalam Negeri dan Keamanan Nasional di Gaza mengatakan bahwa penembakan rudal itu melanggar kesepakatan antara faksi-faksi perlawanan di Gaza, dan konsensus nasional mengenai menghindari eskalasi militer dengan Tel Aviv.
Ditambahkan bahwa akan dilakukan semua langkah yang diperlukan untuk menemukan individu yang bertanggung jawab atas penembakan rudal tersebut.
(T.RA/S: IMEMC)
