LSM Medis: Apa yang tak terbayangkan di tempat lain, menjadi hal yang biasa di Gaza

"Kami harus berjuang melawan rasa "biasa" ini. Bukanlah hal yang biasa melihat begitu banyak anak muda tiba di rumah sakit dengan peluru di kaki mereka," Burns menulis.

BY 4adminEdited Sun,07 Apr 2019,01:30 PM

Gaza, SPNA - Sebuah badan amal medis internasional menggambarkan kekerasan yang terjadi terhadap para demonstran Palestina di Jalur Gaza yang diduduki oleh tentara Israel sebagai "hal yang tak terbayangkan".

Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada hari Kamis (04/04/2019), manajer komunikasi lapangan Médecins Sans Frontières (MSF) di Yerusalem, Jacob Burns, menggambarkan pekerjaan petugas medis organisasi di Gaza, ketika para profesional kesehatan berjuang untuk menangani korban dari protes Great March of Return .

"Apa yang tidak dapat dibayangkan di tempat lain telah menjadi hal yang biasa di sini, di Gaza," tulis Burns, merefleksikan peristiwa 30 Maret, ketika protes satu tahun peringatan Great March of Return.

"Suatu hari di mana empat orang terbunuh dan 64 ditembak dengan tembakan langsung adalah satu di mana kami merasa hampir bahagia karena jumlah korban bukan dua atau tiga ratus - atau bahkan lebih - kami khawatir itu akan terjadi," tambahnya.

"Kami harus berjuang melawan rasa "biasa" ini. Bukanlah hal yang biasa melihat begitu banyak anak muda tiba di rumah sakit dengan peluru di kaki mereka," Burns menulis.

“Bukanlah hal yang biasa bagi ahli bedah kami untuk menangani seorang pria berusia 25 tahun yang membutuhkan semua darahnya diganti karena sebutir peluru merobek arteri utama dan vena utama di dadanya. Bukanlah hal yang biasa bagi mereka untuk mengeluarkan ginjal seorang anak laki-laki karena mencoba menyelamatkannya... . ”

Ia melanjutkan, “Bukanlah hal yang biasa bagi dokter gawat darurat kami untuk mendengarkan paru-paru seorang pasien, yang dipukul di tenggorokan dengan  tabung gas air mata, penuh dengan darah. Bukanlah hal yang biasa bagi kami untuk mengizinkan seorang pasien keluar dari dari klinik kami, dan kemudian menerimanya kembali ketika ia ditembak lagi, hanya untuk menerima kabar dari keluarganya bahwa ia kembali ke pagar perbatasan lagi dan kemudian terbunuh.”

Pejabat MSF mencatat bahwa Gaza akan "melayang keluar dari berita utama", tetapi populasinya akan "terus menderita" dari "perekonomian yang terus terpuruk, sistem kesehatan yang semuanya hancur oleh blokade Israel dan pertikaian politik Palestina."

“Kami di MSF akan kembali ke kegiatan biasa kami minggu ini, bekerja di klinik dan rumah sakit kami di seluruh Gaza. Kami akan menerima lebih banyak pasien dengan luka tembak dan terus merawat hampir 1.000 orang yang masih ada di daftar kami," ia menyimpulkan," sebagai pengingat atas penderitaan yang telah dilalui Gaza selama setahun terakhir."

(T.RA/S: MEMO)

leave a reply
Posting terakhir