Serikat Buruh Turki meminta PBB lakukan upaya pembebasan terhadap tahanan Palestina

"Tahanan Palestina mengalami keadaan terburuk akibat kebijakan yang menindas yang dilakukan oleh Israel Israel," kata kepala serikat buruh Turki.

BY 4adminEdited Wed,22 May 2019,01:13 PM

Ankara, SPNA - Kepala Konfederasi Serikat Buruh HAK-IS Turki, Selasa (21/05/2019), meminta PBB untuk melakukan langkah-langkah untuk membebaskan orang-orang Palestina yang tidak bersalah yang ditahan di penjara-penjara Israel.

"Kami ingin mengajukan permintaan kepada PBB agar mengambil langkah-langkah untuk narapidana Palestina yang tidak bersalah yang menjadi sasaran perlakuan tidak manusiawi di penjara-penjara Israel dan untuk membebaskan tahanan Palestina," Mahmut Arslan, yang juga menjabat sebagai presiden Koalisi Perdagangan Global Serikat Buruh yang Mendukung Al-Quds dan Palestina, mengatakan dalam suratnya kepada Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres.

Arslan mencatat bahwa orang-orang Palestina yang tidak bersalah, termasuk wanita dan anak-anak, telah ditangkap oleh pasukan Israel "tanpa alasan apa pun."

"Tahanan Palestina telah hidup dalam keadaan terburuk dalam dekade terakhir akibat kebijakan yang menindas yang telah diterapkan oleh Dinas Penjara Israel," katanya, seraya menambahkan bahwa penindasan semakin hari semakin meningkat.

Mengutip angka-angka dari laporan Pusat Studi Tahanan Palestina, Arslan menyatakan bahwa jumlah tahanan di sekitar 23 penjara yang berbeda telah mencapai 5.700, termasuk 250 anak-anak, pada akhir 2018.

Sekitar 47 tahanan telah mendekam di penjara selama lebih dari 20 tahun, tambahnya.

“Sebanyak 1.100 tahanan Palestina yang ditahan di penjara Israel menghadapi masalah kesehatan yang parah; 27 dari mereka telah didiagnosis menderita kanker, ”katanya.

Menyoroti situasi tahanan wanita, dia mencatat bahwa sekitar 16.000 wanita telah ditangkap oleh pasukan Israel sejak 1967 dan mereka "dihadapkan pada serangan verbal dan fisik" selama masa tahanan dan  interogasi.

Arslan mengatakan bahwa pasukan Israel melakukan serangan mendadak di penjara untuk menyerang dan mengepung tahanan Palestina.

"Pasukan Israel telah menggunakan gas lada, granat setrum, peluru plastik, pentungan dan anjing selama serangan mendadak ini," katanya.

Di pusat-pusat tahanan, warga Palestina dirampas hak-hak dasarnya, seperti komunikasi dan perawatan medis, mereka dipaksa membayar denda, dan tidak diberi air minum yang cukup, sementara mereka juga diserang dan dimasukkan ke dalam sel isolasi."

Pemerintah Israel harus segera membebaskan wanita dan anak-anak yang ditahan di penjara-penjara Israel," desak Arslan.

Dia juga meminta komunitas internasional untuk "mengutuk semua jenis kekejaman yang dilakukan oleh Israel" dan untuk bekerja sama dalam mendorong Israel untuk membebaskan para tahanan.

(T.RA/S: Anadolu Agency)

leave a reply
Posting terakhir