Tehran, SPNA – Pemerintah Gibraltar menolak permintaan Amerika Serikat untuk tetap menahan kapal tanker milik Iran, Grace 1. Dilansir Qudsn, Minggu (18/08/2019), otoritas Gibraltar mengatakan bahwa hukuman Amerika tidak berlaku di Uni Eropa.
Penolakan ini disampaikan pada saat kapal pengangkut minyak Iran tersebut bersiap meninggalkan Gibraltar.
Di pihak lain, seorang Perwira Angkatan Laut Iran mengatakan siap mengirimkan pasukannya untuk mengamankan Grace 1 yang masih berada di Gibraltar.
Seperti dikutip dari surat kabar The Sun pekan lalu, bahwa Perdana Menteri Gibraltar, Fabian Picardo mengatakan bahwa ia akan membebaskan kapal tanker Iran tersebut.
The Sun menuliskan bahwa Picardo tidak akan meminta pembaruan perintah penahanan untuk kapal tanker Grace 1, yang disita Angkatan Laut Inggris di laut Mediterania Juli lalu. Menurutnya, yang terpenting saat ini bahwa kapal tersebut tidak sampai ke Suriah.
Seperti diketahui bahwa Grace 1 ditangkap saat sedang berlayar membawa minyak Iran ke Suriah. Hal yang bertentangan dengan hukuman ekonomi Amerika untuk negara nuklir tersebut.
Dua pekan setelah Inggris menangkap Grace 1, Iran membalasnya dengan ‘menjarah’ kapal Inggris yang sedang melewati perairan Hormus. Iran beralasan bahwa kapal Inggris tersebut menabrak salah satu kapal nelayan.
Gibraltar merupakan wilayah yang mempunyai wewenang untuk mengatur daerahnya sendiri. Meski dalam hal pertahanan dan hubungan luar negeri masih menjadi tanggung jawab pemerintah Britania Raya.
(T.HN/S: Qudsn)