Al-Quds, SPNA – Syaikh Abdul Adhim Salhab meyerukan umat Islam melindungi Masjid Al-Aqsa dari tindakan semena-mena Israel yang semakin menjadi-jadi.

Hal ini disampaikan Kepala Dewan Wakaf Islam Palestina tersebut setelah Netanyahu mengumbar janji akan merebut paksa sebagian besar Tepi Barat dan kota suci Al-Quds.

Menurut beliau, Al-Aqsa terancam diubah secara de facto. Disaat yang sama Israel juga berupaya agar memiliki kuasa penuh terhadap situs suci umat Islam tersebut, seperti dilansir Palinfo, Selasa (17/09/2019).

“Israel melalui dukungan AS berupaya membatalkan resolusi PBB terkait pelestarian situs suci Islam di Al-Quds. Kota suci Al-Quds dan Al-Aqsa adalah sasaran yang ingin direbut Israel dan AS melalui Deal of Century. Saat ini pihak Israel berupaya mengambil alih seluruh otoritas Al-Aqsa dan kota suci Al-Quds,” terangnya.

Pada 26 Desember 2017 lalu, Presiden Trump mendeklarasikan bahwa Al-Quds adalah ibukota Israel. Gedung Putih lalu merelokasi kedubes AS dari Tel Aviv ke Al-Quds serta mengajak negara lain agar menempuh langkah yang sama. 

Langkah Trump dikecam oleh dunia lembaga internasional serta umat Islam, sayangnya hal ini tidak menghentikan Israel mengambil alih kota suci tersebut.

Syaikh Abdul Adhim juga mengajak agar umat Islam berbondong-bondong mengunjungi kiblat pertama tersebut demi menggagalkan rencana busuk membagikan Masjid Al-Aqsa seperti yang terjadi di Masjid Ibrahimi di kota Khalil.

“Rencana Yahudisasi kota suci Al-Quds semakin menjadi-jadi. Israel berupaya merubah kota suci Al-Quds dari kota Islam menjadi kota Yahudi serta berupaya menggusur penduduk Palestina.”

Meskipun demikian beliau menegaskan bahwa rakyat Palestina akan  terus berupaya melindungi Al-Aqsa. “Politik Israel tidak membuat kita menyerah dalam melindungi Al-Aqsa,” tegasnya.

Salhab juga mengajak seluruh negara Islam untuk melaksanakan tugas mereka dalam melindungi Masjid Al-Aqsa karena hal ini merupakan kewajiban beragama dan berbangsa.

(T.RS/S:Palinfo)