“Subuh Luar Biasa” senjata perlawanan baru warga Palestina terhadap penjajahan Israel

Untuk melawan penistaan Masjid Al-Aqsa oleh Yahudi Israel, warga Palestina Tepi Barat adakan aksi shalat subuh berjamaah. Aksi serupa juga berlangsung di Masjid Ibrahimiah dan sejumlah Masjid di Gaza.

BY Edited Sat,18 Jan 2020,10:42 AM

Tepi Barat, SPNA – Seiring meningkatnya eskalasi penistaan Masjid Al-Aqsa yang dilakukan warga Yahudi Israel, warga Palestina beramai-ramai kunjungi Masjid Al-Aqsa, untuk melaksanakan shalat berjamaah, khususnya ketika subuh. Aksi tersebut diberi nama “Al-Fajr Al-Adhim (Subuh Luar Biasa)”.

Warga rela keluar rumah pada pertengahan malam bahkan di tengah musim dingin yang sedang memuncak, demi membela alasan di balik konflik Palestina sebenarnya.  Hal yang sama juga berlaku di Masjid Ibrahimiah, Masjid tersuci nomor dua di Palestina setelah Al-Aqsa.

Sama seperti Al-Aqsa, masjid yang terletak di tengah Kota Hebron tersebut juga merupakan salah satu situs Islam yang ingin direbut Israel.

Aksi tersebut dipelopori oleh gerakan Hamas di Gaza yang mengajak warga Tepi Barat untuk melindungi Masjid kiblat pertama umat Islam, Al-Aqsa.

Jumat (17/01/2019), kemarin, menurut laporan media terdapat ribuan warga berbondong-bondong melaksanakan untuk shalat subuh di Masjid Al-Aqsa.

Jelas bahwa kegiatan tersebut membuat militer Israel penjaga Masjid Al-Aqsa terkejut. Jumlah jemaah biasanya tidak pernah sebanyak itu.

Khalid Abu Arafah, salah satu mantan menteri dipemerintahan Palestina mengatakan Subuh Luar Biasa yang berlangsung di Masjid Al-Aqsa dan Masjid Ibrahimiah, serta masjid-masjid lainnya di Gazam , merupakan senjata terbaru untuk melawan penjajahan Israel.

Ia menambahkan bahwa kapanye shalat subuh berjemaah tersebut merupakan respon terhadap penistaan Yahudi Israel yang terus melakukan kunjungannya ke Masjid Al-Alqsa.

Kunjungan Yahudi ke Masjid nomor tiga paling mulia dalam Islam itu, semakin padat sejak tahun 2003. Tahun dimana pemerintah Israel mulai membuka gerbang Al-Aqsa bagi warganya setiap hari kecuali Jumat dan Sabtu.

Departemen Wakaf Yerusalem yang bertugas mengurus Masjid Al-Aqsa sudah berulang kali meminta Israel untuk tidak mengizinkan warga Yahudi masuk ke Al-Aqsa. Namun permintaan seperti itu tidak pernah digubris.

(T.HN/S: Palinfo)

leave a reply
Posting terakhir